kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI dan BII akui tren migrasi giro ke deposito


Minggu, 09 Agustus 2015 / 19:38 WIB
BRI dan BII akui tren migrasi giro ke deposito


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Tren migrasi simpanan giro ke deposito oleh nasabah-nasabah korporasi mulai marak. Bunga yang lebih tinggi dan proyek yang belum berjalan, jadi alasan.

Keadaan tersebut dialami Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank International Indonesia (BII). Menurut Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI, pergeseran simpanan giro ke deposito karena suku bunga di deposito lebih tinggi. "Dan likuiditas membaik dibanding waktu sebelumnya," tutur Budi kepada KONTAN, Jumat (9/8).

Meski ada pergeseran, Budi mengaku tak memberi bunga spesial bagi nasabah-nasabah tersebut. Budi bilang, BRI masih memberi bunga sesuai counter.

Lani Darmawan, Direktur Ritel BII juga mengakui keadaan serupa. Tapi, kata Lani, hal tersebut biasa dilakukan nasabah korporasi saat menunda pelaksanaan proyek untuk mendapatkan hasil tertinggi dari dana yang belum dipakai.

"Dalam kondisi seperti ini, wajar jika perusahaan memilih untuk menempatkan dana di deposito sampai proyek berjalan lagi," ucap Lani.

Namun, lanjut Lani, dirinya tidak melihat ada tren secara masal. Begitu pun dengan permintaan bunga spesial. Lani bilang, permintaan bunga spesial dipertimbamgkan berdasarkan total relationship dengan BII dan tidak melanggar ketentuan.

Atas terjadinya tren ini, Lani menegaskan, BII tetap fokus pada dana murah (tabungan dan giro). "Apalagi, dalam situasi pinjaman akan selektif, maka penting untuk menjaga biaya dana," imbuh Lani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×