Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk masih bernafsu untuk mengembangkan pertumbuhan anorganiknya tahun ini. Direktur Utama BRI, Sofyan Basir mengungkapkan, terkait rencana pembentukan anak usaha asuransi, pihaknya telah dilirik oleh dua perusahaan asuransi asing.
Menurut Sofyan, perseroan tetap menargetkan sebelum akhir tahun 2014 telah memiliki anak usaha bidang asuransi. Kemungkinan besar, model bisnis asuransi milik BRI adalah joint venture.
"Mencari investor untuk digabungkan dengan bisnis BRI, tidak mudah. Investor asing memiliki minat yang luar biasa terhadap BRI. Tentu kami pasang harga yang layak," kata Sofyan di Jakarta, Rabu (22/10).
Menurut Sofyan, pihaknya berhati-hati dalam menentukan kerja sama dengan investor asing. Sebab, potensi BRI sendiri cukup besar. Asuransi ini, kata Sofyan, mencover seluruh nasabah penabung BRI yang berjumlah hampir 50 juta nasabah dengan debitur berjumlah 30 juta orang.
"Nasabah BRI lebih dari 52 juta orang dan itu bisa dikembangkan. Maka kami tidak terburu-buru untuk menggabungkan bisnis asuransi kami dengan pihak lain," jelas Sofyan.
Menurut Sofyan, pihaknya tidak membutuhkan pertumbuhan anorganik yang besar secara tiba-tiba. Sebab, perseroan mampu untuk mengembangkan bisnis organik hingga tumbuh besar. Sehingga, kata Sofyan, perseroan tetap mengutamakan pertumbuhan bisnis organik menjadi lebih besar lagi.
"Kami tentu mencari yang terbaik untuk mitra kami mengembangkan bisnis anorgani. Kami akan membesarkan dan efektifkan potensi bisnis yang ada di seluruh Indonesia. Tentunya kami tetap berniat mengembangkan bisnis anorganik untuk asuransi. Dan itu segera diwujudkan sebenarnya. Tadinya kami berharap enam bulan bisa selesai, tapi kadang tidak sesuai dengan harapan untuk bisa cepat," ucap Sofyan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News