kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal III, BRI raup laba Rp 18 triliun


Rabu, 22 Oktober 2014 / 18:01 WIB
Kuartal III, BRI raup laba Rp 18 triliun
ILUSTRASI. Kartu Prakerja Gelombang 52 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Mendaftarnya.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 18,12 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2014. Direktur Utama BRI, Sofyan Basir mengungkapkan, angka ini tumbuh 19% dibandingkan dengan realisasi laba bersih perseroan pada triwulan III-2013 yang sebesar Rp 15,23 triliun.

Menurut Sofyan, pertumbuhan laba bersih ini menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp 979,6 lebih besar dari angka pada periode yang sama tahun 2013 yang sebesar Rp 823.

Peningkatan laba bersih bank dengan kode saham BBRI ini, ditopang oleh kenaikan penyaluran kredit yang terjadi di seluruh segmen bisnis. Total kredit yang telah disalurkan sepanjang kuartal III-2014 mencapai Rp 464,19 triliun.

Angka ini tumbuh 12,32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 413,27 triliun. Sofyan merinci, dari seluruh segmen kredit, segmen mikro masih mendominasi dengan pertumbuhan sebesar 15,8% secara tahunan menjadi Rp 148,43 triliun.

"Kredit segmen mikro meningkat sebesar Rp 20,2 triliun dengan jumlah nasabah yang meningkat menjadi 7,1 juta nasabah dari 6,2 juta nasabah pada triwulan III-2013," kata Sofyan di Jakarta, Rabu (22/10).

Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) BRI juga menunjukkan tren positif. Secara keseluruhan, realisasi outstanding KUR yang disalurkan BRI mencapai Rp 32,03 triliun. Angka ini meningkat 21,94% secara tahunan, dengan jumlah nasabah menjadi 3 juta nasabah per September 2014 dari 2,5 juta nasabah pada triwulan III-2013.

"Upaya BRI dalam membina nasabah KUR juga membuahkan hasil yang menggembirakan. Per akhir September 2014, tercatat sebanyak 966.000 nasabah KUR hasil binaan BRI dengan plafon sebesar Rp 17,77 triliun berhasil hijrah ke kredit komersial," ujarnya.

Pertumbuhan kredit tersebut menurut Sofyan, diimbangi oleh posisi neraca yang likuid. Rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) per akhir September 2014 tercatat sebesar 85,29%. Sementara itu, untuk rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BRI per September 2014 tercatat sebesar 18,57% dibandingkan September 2013 yang berada pada posisi 17,14%.

Meski begitu, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) BRI pada September 2014 sedikit meningkat. BBRI mencatat, NPL gross pada kuartal III-2014 mencapai 1,89% sedangkan NPL netto sebesar 0,46%. Angka ini naik tipis dibandingkan dengan NPL BRI pada September 2013, dimana NPL gross sebesar 1,77% dan NPL netto sebesar 0,43%.

Sofyan menjelaskan, kenaikan NPL ini dikarenakan adanya peningkatan kredit bermasalah di segmen menengah seperti kredit yang disalurkan melalui kantor-kantor wilayah. Selain itu, NPL kredit sektor ritel juga mengalami sedikit kenaikan.

"Untuk kredit mikro dan konsumer, NPL-nya turun. Meski ada kenaikan NPL, tapi sangat tipis, sedikit sekali dan masih terkendali," jelas Sofyan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×