Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai landainya permintaan restrukturisasi kredit bikin PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kini mulai kembali menggelar ekspansi kredit. Segmen pangan dan rantai pasoknya jadi andalan.
“April, Mei kami sama sekali tidak ekspansi. Mulai Juni seiring landainya permintaan restrukturisasi kami mulai ekspansi lagi,” kata Direktur Utama BRI Sunarso saat paparan virtual, Rabu (15/7).
Baca Juga: Pengguna internet banking BRI naik dua kali lipat menjadi 24 juta per Juni 2020
Hingga 6 Juli 2020, Sunarso bilang perseroan telah melakukan restrukturisasi dari 2,88 juta debitur dengan nilai kredit Rp 177,30 triliun. segmen mikro mendominasi dengan jumlah 1,36 juta debitur senilai Rp 64,01 triliun, dan 1,37 juta debitur kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp 24,33 triliun.
Sisanya berasal dari segmen ritel dengan 99.065 debitur senilai Rp 73,69 triliun. Kemudian 41.373 debitur konsumer senilai Rp 10,25 triliun. Selanjutnya 127 debitur menengah dan korporasi senilai Rp 5,01 triliun.
Sunarso menambahkan ekspansi kredit perseroan juga ditopang oleh adanya penempatan dana oleh pemerintah seiring ketentuan PP 70/2020. Dana Rp 30 triliun yang ditempatkan pemerintah pada empat Bank Himbara, BRI kebagian Rp 10 triliun.
Selama 20 hari sejak pemerintah menempatkan dananya, Sunarso bilang, perseroan telah menyalurkan kredit hingga Rp 13,59 triliun kepada 295.617 debitur. Dengan perincian Rp 5,15 triliun kepada 202.701 debitur mikro-KUR, Rp 4,10 triliun kepada 85.516 debitur mikro-non KUR, dan Rp 4,34 triliun kepada 7.415 debitur kecil, ritel, dan menengah.
“Di situasi pandemi, sektor pangan jadi sangat penting ini yang kami sasar, kemudian produksi pangan juga butuh didistribusikan, artinya transportasi, dan pada akshirnya supply chain pangan kita dukung,” sambungnya.
Baca Juga: BRI salurkan 77% penempatan dana pemerintah dalam 3 minggu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News