Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi BRI Life (BRI Life) memproyeksikan pendapatan premi dari kanal bancassurance akan terus bertumbuh pada tahun depan. Direktur Keuangan BRI Life Lim Chet Ming mengatakan proyeksi itu seiring dengan pertumbuhan jumlah jiwa tertanggung yang menandakan meningkatnya kesadaran dan kepercayaan masyarakat terhadap asuransi jiwa.
Dia menyebut hal itu sesuai juga dengan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) yang menyatakan bahwa jumlah tertanggung sampai dengan September 2023 tumbuh sebesar 16,5% YoY.
"Atas dasar kondisi tersebut, BRI Life yakin bahwa kanal bancassurance dari BRI Life akan terus bertumbuh dengan komitmen BRI Life dalam memberikan manfaat yang berkelanjutan dan memberikan ketenangan bagi seluruh nasabah," ucapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (27/12).
Lim menyampaikan hal itu juga tidak terlepas dari posisi BRI Life sebagai market leader dalam bisnis bancassurance dan dukungan BRI sebagai perusahaan induk.
Baca Juga: Sejumlah Asuransi Jiwa Optimistis Kanal Bancassurance Bertumbuh Tahun Depan
Untuk mendorong kinerja dari kanal bancassurance, Lim mengatakan pihaknya akan melakukan optimalisasi potensi penjualan pada seluruh segmen nasabah, termasuk digital. Selain itu, menyediakan produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
"Hal tersebut juga didukung oleh pengembangan proses bisnis agar efektif dan efisien dengan bantuan perkembangan teknologi informasi terkini," ungkapnya.
Meskipun demikian, Lim tak memungkiri ada sejumlah hal yang perlu diwaspadai pada tahun depan yang bisa menganggu kinerja kanal bancassurance.
Adapun sejumlah hal itu, yakni perlambatan pertumbuhan ekonomi global pada 2024. Dia bilang kondisi perekonomian global tentu akan berpengaruh pada kondisi perekonomian nasional serta kinerja perbankan dan perasuransian.
Lim menerangkan selain optimalisasi potensi penjualan dan penyediaan produk, BRI Life mengantisipasi hal tersebut dengan memastikan penempatan investasi yang aman dan sesuai dengan ketentuan regulator.
Dia mengatakan hal itu dilakukan demi komitmen BRI Life untuk senantiasa memberikan ketenangan dengan mengedepankan kepentingan pemegang polis dalam menjalankan bisnis perasuransian.
Sementara itu, berdasarkan data AAJI per September 2023, total pendapatan premi asuransi jiwa mengalami kontraksi sebesar 14,6% YoY. Meskipun demikian, Lim menyatakan total pendapatan premi BRI Life per November 2023, khusus kanal bancassurance, mengalami kontraksi yang terjaga dan tidak melebihi dari angka kontraksi secara industri.
Baca Juga: Ini Strategi Prudential Indonesia Jaga Pertumbuhan Kanal Bancassurance Tahun Depan
"Sampai dengan November 2023, total pendapatan premi BRI Life khusus kanal bancassurance mengalami kontraksi sebesar 6,2% dan mengkontribusi sebesar 81% dari total pendapatan premi BRI Life," katanya.
Lim menyampaikan sampai November 2023, BRI Life telah berhasil mencatatkan premi senilai Rp 7,16 triliun. Dia mengeklaim pencapaian itu sekaligus mempertahankan BRI Life sebagai salah satu market leader dalam industri asuransi jiwa di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News