kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BRI perkuat permodalan guna menghadapi MEA


Selasa, 10 November 2015 / 19:41 WIB
BRI perkuat permodalan guna menghadapi MEA


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) memastikan akan memperkuat permodalan guna menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sektor keuangan pada 2020 nanti.

Seperti diketahui, berdasarkan aturan Basel 3 perbankan harus menyedian CAR sebesar 14%.

BRI pun akan melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan permodalan ke depannya. Salah satunya dengan melakukan revaluasi aset. Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo mengatakan, dari revaluasi aset ini diharapkan bisa memperkuat permodalan BRI ke depannya.

Menurut Haru, revaluasi aset bisa meningkatkan rasio kecukupan modal BRI dari 20,41% pada semester I-2015 menjadi 21,5% setelah revaluasi dilakukan.

Dengan rasio permodalan yang bertambah diharapkan kinerja persereoan dalam hal penyaluran kredit turut meningkat. “ Untuk revaluasi kami coba lakukan sepenuhnya tahun ini,” ujar Haru, Selasa (10/11).

Saat ini, kata Haru, CAR BRI secara keseluruhan berapa di level 20,59%.

Merujuk draft aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Penetapan Bank Berdampak Sistemik (D-SIB) dan Capital Surcharge untuk Bank yang Berdampak Sistemik, BRI membutuhkan CAR minimal 17%. Artinya, CAR BRI saat ini masih mencukupi.

Selain dari revaluasi, upaya memperkuat modal juga dilakukan dengan menjaga deviden payout ratio tahun depan di angka 30% dari total laba bersih. Upaya ini akan menambah permodalan dengan asumsi pertumbuhan kredit BRI tahun depan bisa mencapai 13%.

Wakil Direktur Utama BRI Soenarso mengatakan, pada tahun depan, BRI menargetkan ada beberapa indikator yang harus terpenuhi. Pertama adalah pertumbuhan kredit yang dijaga di level 13%.

Selain itu, LDR juga dijaga di angka 90% dari posisi saat ini sebesar 86,7%. Sementara laba bersih tahun depan dipatok sebesar 5% dengan pencadangan dan NPL dijaga di level 150% dan 2,5%.

Selain berencana memperkuat permodalan, untuk menyambut MEA sektor keuangan 2020, BRI juga berencana meningkatkan likuiditas dan melengkapi layanan dengan produk dan layanan bank dan non bank. Tahun depan, menurut Haru, BRI berencana untuk membentuk perusaaan multifinance, asuransi dan multifinance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×