Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bersama lima institusi keuangan lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, serta Sarana Multi Infrastruktur menyalurkan kredit sindikasi senilai Rp 12 triliun kepada PT PLN (Persero).
Fasilitas kredit sindikasi tersebut diberikan dalam rangka belanja modal atau Capital Expenditure/Capex 5 PLN untuk tahun 2015 dan 2016 mendatang. Adapun, BRI bertindak sebagai mandated lead arranger sekaligus agen fasilitas dan agen penampungan dengan penyaluran kredit sebesar Rp 5 triliun.
Sementara, institusi keuangan lainnya menjadi joint MLA dengan porsi kredit dari Bank Mandiri Rp 3 triliun, BNI sebesar Rp 2,5 triliun, serta BCA, LPEI dan SMI masing-masing sebesar Rp 500 miliar.
"Kerja sama ini merupakan wujud sinergi BRI bagi BUMN energi untuk terus mengembangkan usahanya dalam rangka mendorong pembangunan infrastruktur Indonesia. Penambahan suplai listrik yang memadai akan membantu menggerakkan perekonomian nasional," ujar Hari Siaga, Sekretaris Perusahaan BRI, Kamis (17/12).
Fasilitas kredit sindikasi Capex 5 PLN 2015 ini merupakan fasilitas tahunan yang diberikan BRI untuk digunakan oleh perusahaan listrik pelat merah tersebut dalam skema pembiayaan kredit investasi.
Sejak pembiayaan Capex 1 dari tahun 2011 silam hingga saat ini, plafon yang telah diberikan BRI mencapai Rp 24 triliun, termasuk tambahan Rp 5 triliun yang baru diteken.
Dana ini rencananya akan digunakan PLN untuk keperluan investasi sesuai dengan RKAP Tahun 2015 dan 2016. Salah satunya, yaitu untuk menunjang target investasi penambahan daya sebesar 35.000 megawatt.
"Dukungan BRI ini dapat membantu mewujudkan target pemerintah untuk mempercepat proyek penambahan daya listrik 35.000 megawatt yang semula direncanakan 10 tahun selama 2013 - 2022 menjadi hanya delapan tahun," terang Hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News