Reporter: Nina Dwiantika, Marti Riani Maghfiroh | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Manajemen Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengalokasikan dana sebesar Rp 2 triliun untuk pengembangan teknologi informasi (TI) sepanjang tahun ini. Manajemen bank berlaba terbesar di Indonesia ini menegaskan, rencana investasi ini untuk menambah jumlah mesih ATM berteknologi chip, mesin EDC dan kartu kredit dan debit berchip.
"Alokasi dana terbesar untuk pembelian mesin ATM," kata General Manager Divisi Teknologi Sistem Informasi BRI, Zulhelfi Abidin, hari ini (4/9). Misalnya, untuk penambahan 5.000 ATM sampai 6.000 ATM, dana yang dibutuhkan mencapai Rp 400 miliar-Rp 500 miliar. Total ATM BRI mencapai 14.604 per Juni 2013 atau bertambah 4.312 dibandingkan periode ditahun yang sebelumnya 10.292 ATM.
Menurutnya, setiap tahun ada kenaikan 15%-17% untuk pengadaan teknologi di BRI karena perseroan tengah mempersiapkan diri untuk menjadi bank berbasis teknologi banking pada tahun 2014 sampai 2018. "Kami tengah mendorong nasabah untuk melakukan transaksi di ATM dan mobile banking untuk menggerakkan teknologi bank," ucapnya.
Bank berpelat merah ini mengaku sudah mengganti seluruh ATM berbasisi chip dengan biaya sekitar US$ 5.000-US$ 7.000 per mesin ATM. Sedangkan kartu kredit seluruhnya sudah diganti chip, namun kartu debit berbasis chip baru akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News