CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

BRI siap rilis obligasi Rp 3 triliun


Jumat, 11 Juli 2014 / 07:45 WIB
BRI siap rilis obligasi Rp 3 triliun
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Rabu (8/2), memangkas sebagian keuntungan pada sesi sebelumnya. REUTERS/Andrew Kelly


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk akan menerbitkan surat utang alias obligasi pada tahun 2015 mendatang. Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquni mengungkapkan, obligasi yang akan diterbitkan oleh perseroan, sekitar Rp 3 triliun.

Baiquni bilang, kemungkinan penerbitan obligasi ini akan dilakukan pada kisaran semester I-2015 mendatang. Baiquni belum dapat memastikan penerbitan obligasi tersebut berdenominasi rupiah atau valuta asing.

Hal ini dikarenakan perseroan masih akan melihat kondisi pasar pada tahun depan. "Bisa rupiah atau valas (valuta asing). Consider (mempertimbangkan) dua-duanya, melihat kondisi pasar terlebih dahulu," jelas Baiquni di Jakarta, Kamis (10/7).

Bank dengan kode emiten BBRI ini belum akan menerbitkan surat utang pada tahun politik ini karena masih wait and see atas kondisi pasar pasca pemilihan umum Presiden. Selain itu, menurutnya, saat ini perseroan belum memiliki kebutuhan dana mendesak untuk pertumbuhan organik maupun anorganik.

"Tidak mendesak, karena tier I (modal inti) kami kuat. Jadi semata-mata untuk ekspansi," ucap Baiquni. Perseroan menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit mikro dengan agresif sampai dengan 22% pada tahun depan.

Sementara, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perseroan sampai dengan akhir tahun ini masih mumpuni untuk pertumbuhan bank. Meski BBRI memiliki subdebt Rp 2 triliun pada akhir tahun ini, tapi kebutuhan untuk ini tidak akan ditutup oleh perseroan.

Lebih lanjut Baiquni mengungkapkan, likuiditas perbankan bahkan sebelum Pemilu Presiden memang sudah ketat. Hal ini lantaran adanya kebijakan uang ketat yang dilakukan oleh otoritas perbankan.
Pengetatan likuiditas ini menurut Baiquni akan terjadi sampai dengan akhir tahun 2014 mendatang. Meski likuiditas ketat, perseroan tidak melakukan revisi pertumbuhan penyaluran kredit dan masih menargetkan di kisaran 15%-17%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×