Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk akan menerbitkan surat utang alias obligasi pada tahun 2015 mendatang. Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquni mengungkapkan, obligasi yang akan diterbitkan oleh perseroan, sekitar Rp 3 triliun.
Baiquni bilang, kemungkinan penerbitan obligasi ini akan dilakukan pada kisaran semester I-2015 mendatang. Baiquni belum dapat memastikan penerbitan obligasi tersebut berdenominasi rupiah atau valuta asing.
Hal ini dikarenakan perseroan masih akan melihat kondisi pasar pada tahun depan. "Bisa rupiah atau valas (valuta asing). Consider (mempertimbangkan) dua-duanya, melihat kondisi pasar terlebih dahulu," jelas Baiquni di Jakarta, Kamis (10/7).
Bank dengan kode emiten BBRI ini belum akan menerbitkan surat utang pada tahun politik ini karena masih wait and see atas kondisi pasar pasca pemilihan umum Presiden. Selain itu, menurutnya, saat ini perseroan belum memiliki kebutuhan dana mendesak untuk pertumbuhan organik maupun anorganik.
"Tidak mendesak, karena tier I (modal inti) kami kuat. Jadi semata-mata untuk ekspansi," ucap Baiquni. Perseroan menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit mikro dengan agresif sampai dengan 22% pada tahun depan.
Sementara, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perseroan sampai dengan akhir tahun ini masih mumpuni untuk pertumbuhan bank. Meski BBRI memiliki subdebt Rp 2 triliun pada akhir tahun ini, tapi kebutuhan untuk ini tidak akan ditutup oleh perseroan.
Lebih lanjut Baiquni mengungkapkan, likuiditas perbankan bahkan sebelum Pemilu Presiden memang sudah ketat. Hal ini lantaran adanya kebijakan uang ketat yang dilakukan oleh otoritas perbankan.
Pengetatan likuiditas ini menurut Baiquni akan terjadi sampai dengan akhir tahun 2014 mendatang. Meski likuiditas ketat, perseroan tidak melakukan revisi pertumbuhan penyaluran kredit dan masih menargetkan di kisaran 15%-17%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News