kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BSI dan LPEI Tingkatkan Kerjasama Perbankan Syariah, Guna Perkuat Layanan Ekspor


Kamis, 21 Juli 2022 / 14:56 WIB
BSI dan LPEI Tingkatkan Kerjasama Perbankan Syariah, Guna Perkuat Layanan Ekspor
ILUSTRASI. BSI dan LPEI tingkatkan kerja sama guna memperkuat layanan ekspor. /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/20/04/2022.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) tingkatkan kerja sama guna memperkuat layanan ekspor. 

BSI akan memberikan penjaminan Pembiayaan Berdasarkan Akad Kafalah Bil Ujrah, Pemanfaatan Produk dan Jasa Perbankan Syariah Khusus Transaksi Ekspor dan Impor untuk Nasabah LPEI serta Payroll Penggajian Pegawai dan Penyediaan Fasilitas Pembiayaan bagi pegawai LPEI.

Hal ini merupakan kelanjutan kerjasama yang telah dilakukan sebelumnya yakni dalam hal pemberian pembiayaan kepada LPEI senilai Rp 3 Triliun untuk pengembangan bisnis LPEI.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan kerjasama ini menjadi salah satu bentuk dukungan dan implementasi untuk meningkatkan transaksi trade serta penjaminan. Juga peningkatan ekspor yang lebih effisien serta peningkatan daya saing bagi eksportir khususnya nasabah LPEI melalui pendanaan sesuai syariah. 

Baca Juga: Kredit Baru Tumbuh pada Kuartal II, Bankir Yakin Target Kredit Tahun Ini Tercapai

Secara rinci, kerjasama ini meliputi penyediaan fasilitas pembiayaan, hingga pemanfaatan produk jasa perbankan syariah khusus transaksi ekspor serta impor untuk nasabah LPEI. Juga terkait layanan payroll penggajian pegawai.  Sinergi ini merupakan tindak lanjut kesepakatan yang telah dilakukan pada Maret lalu.

Di mana nantinya lebih dari 6000 pegawai LPEI dapat menikmati layanan BSI tak hanya payroll, tapi juga fasilitas pembiayaan rumah, Multiguna, OTO, Gadai dan pembiayaan emas, serta produk simpanan seperti tabungan, giro dan deposito.

Selain itu, dari sisi korporasi mendapatkan layanan mulai dari Transaction Banking termasuk cash management, virtual account, trade services dan penerimaan Devisa Hasil Ekspor (DHE). Juga layanan ritel lainnya sehingga memudahkan single access bagi nasabah LPEI untuk bertransaksi dengan cepat, aman, dan sesuai prinsip syariah. 

"Kami meyakini sinergi dan kolaborasi yang dibangun pada akhirnya akan mendorong terciptanya pelaku usaha yang berdaya saing serta berkontribusi kepada ekspor nasional secara berkelanjutan. Besar harapan kami, kerjasama ini dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan," ujar Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7).

Bank Syariah Indonesia siap mendukung dari sisi infrastruktur dan layanan perbankan yang komperhensif untuk akselerasi bisnis LPEI yang akan mendorong peningkatan ekspor nasional. Terlebih, pada Juni lalu Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus.

BPS merilis data ekspor Indonesia pada Juni 2022 mencapai US$ 26,09 miliar, naik sekitar 40,68% dibandingkan periode yang sama pada 2021. Sementara impor Juni 2022 mencapai US$ 21 miliar, naik sekitar 21,98% dibandingkan bulan yang sama pada 2021. 

Baca Juga: Antisipasi Tantangan Ekonomi, Bank Lebih Selektif Menyalurkan Kredit

Sehingga neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022 mencatat surplus sebesar US$ 5,09 miliar. 

Tentu capaian ini menjadi spirit untuk bersama mendorong transaksi ekspor sebagai salah satu sumber devisa negara yang mampu membangkitkan perekonomian nasional. Sebab dengan surplusnya neraca perdagangan akan menggeliatkan roda perekonomian sehingga mampu  mendorong dan menciptakan lapangan pekerjaan. 

Hery menambahkan, hal ini menjadi peluang yang harus diambil Bank Syariah Indonesia untuk menjadi mitra perbankan syariah yang siap mendampingi para pelaku usaha, baik segmen korporasi, retail maupun UMKM yang memiliki kapabilitas usaha ekspor sehingga segmen usaha ini mampu bertahan dan bersaing sehingga diharapkan segmen usaaha ini akan menjaga menjaga kestabilan ekonomi di Tanah Air. 

Sebagai gambaran per Maret 2022 lalu, kinerja pembiayaan BSI tumbuh positif sebesar sebesar 11,59% secara year on year (yoy). BSI juga mencatat portofolio pembiayaan berkelanjutan, sebesar Rp48,25 triliun atau berkontribusi sekitar 27% dari total portofolio pembiayaan pada kurun waktu yang sama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×