kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit Baru Tumbuh pada Kuartal II, Bankir Yakin Target Kredit Tahun Ini Tercapai


Selasa, 19 Juli 2022 / 19:16 WIB
Kredit Baru Tumbuh pada Kuartal II, Bankir Yakin Target Kredit Tahun Ini Tercapai
ILUSTRASI. Bank Rakyat Indonesia (BRI). (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit baru pada kuartal II 2022 tumbuh positif dibandingkan kuartal sebelumnya. Penyaluran kredit baru tertinggi berasal dari sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan, lalu diikuti oleh sektor perdagangan besar dan eceran serta sektor perikanan 

Hal itu ditunjukkan dari hasil survei Bank Indonesia (BI) dimana nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 96,9%, lebih tinggi dibandingkan SBT 64,8% pada triwulan sebelumnya.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis penggunaan, tercermin dari nilai SBT yang tercatat positif, baik pada kredit modal kerja (SBT 92,0%), kredit investasi (SBT 89,8%), maupun kredit konsumsi (SBT 74,0%).

Pada triwulan III 2022, penyaluran kredit baru diprakirakan tetap terjaga tumbuh positif, terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 95,7%. 

Baca Juga: Ditopang Ekspor-Impor, Transaksi Valas Perbankan Melesat

"Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru triwulan III 2022 adalah kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi dan kredit konsumsi," jelasnya Erwin dalam keterangannya dikutip Kontan.co.id, Selasa (19/7).

Berdasarkan sektor, penyaluran kredit baru pada triwulan III  diprioritaskan pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran, sektor Industri Pengolahan, dan sektor Perantara Keuangan.

Namun, standar penyaluran kredit pada kuartal III diperkirakan sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya. Hal itu terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 1,9%, berbeda dengan -0,3% pada triwulan sebelumnya. Aspek kebijakan penyaluran kredit yang diprakirakan lebih ketat antara lain yaitu plafon kredit, jangka waktu kredit, premi kredit berisiko, dan agunan.

Hingga akhir tahun, Hasil survei menunjukkan responden tetap optimis kredit tumbuh dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 9,2% YoY.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) hingga Mei 2022 mencatatkan kredit secara bank only tumbuh 9,76%. Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI menjelaskan pertumbuhan kredit perseroan sejalan dengan penyaluran kredit segmen UMKM yang terus meningkat, terutama kredit mikro dengan pertumbuhan 15,61% YoY. Untuk segmen korporasi (non UMKM) juga tercatat tumbuh positif sebesar 4,01% yoy.

Baca Juga: Bank Permata Percepat Persetujuan dan Pencairan Danda Kartu Kredit dan KTA

BRI masih tetap optimis kredit sampai akhir tahun mampu tumbuh 9%-11% atau sesuai target yang sudah ditetapkan sebelumnya. Untuk memacu pertumbuhan kredit secara sehat dan berkualitas hingga akhir tahun, BRI akan melakukan strategi tumbuh selektif dengan fokus menyasar sektor-sektor yang memiliki potensi kuat serta punya eksposur minimum terhadap gejolak ekonomi seperti pertanian, industri bahan kimia, serta makanan dan minuman.

"Perseroan juga akan memfokuskan pertumbuhan berdasarkan stimulus pemerintah untuk penguatan pertumbuhan ekonomi domestik," kata Aestika, Selasa (19/7). 

Strategi selanjutnya, BRI akan fokus menjaga kualitas penyaluran kredit dengan selektif menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah.

BRI juga akan fokus menyalurkan pinjaman-pinjaman yang memiliki high yield atau imbal hasil lebih tinggi, yaitu dari segmen mikro dan kredit konsumer. 

Sementara PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) tetap mempertahankan target kredit tumbuh 9%-11% tahun ini. Hingga Mei, kredit bank ini tumbuh 6,68% YoY. 

Baca Juga: Transaksi Kanal Digital Bank Mandiri Naik 30% yoy per Semester I-2022

Haru Koesmahargyo Direktur Utama BTN mengatakan, penyaluran kredit perseroan kembali meningkat pasca lebaran. Itu yang membuat perseroan optimis target tetap akan tercapai. 

"Apalagi pagu Fasilitas Likuiditas Pembiayaan perumahan (FLPP) tahun ini juga meningkat," ujarnya.

KPR FLPP merupakan potensi pertumbuhan bagi BTN. Pemerintah tahun ini telah meningkatkan kuota FLPP menjadi 200.000 unit dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 160 ribuan. Dengan peningkatan pagu tersebut, lanjut Haru, permintaan rumah subsidi masih sangat besar. 

Tahun ini, BTN menargetkan penyaluran KPR FLPP sekitar 85% dari total pagu anggaran yang ditetapkan pemerintah. Haru bilang, realisasi penyaluran FLPP perseroan sejalan dengan dengan target. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×