kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BSI Luncurkan Sukuk Gold Ownership Program, Targetkan Penjualan Rp 2 Triliun


Jumat, 08 Maret 2024 / 17:39 WIB
BSI Luncurkan Sukuk Gold Ownership Program, Targetkan Penjualan Rp 2 Triliun
Peluncuran Program Sukuk Gold Ownership oleh BSI.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meluncurkan Sukuk Gold Ownership Program yaitu produk Sukuk Seri SR020 bundling dengan produk Cicil Emas. Tidak tanggung, untuk penjualan Sukuk Seri SR020, BSI menargetkan penjualan bisa capai Rp 2 triliun.

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan pihaknya optimis dapat mencapai target tersebut. Anton juga menjelaskan terkait produk bundling yang ditawarkan tersebut, dimana imbal hasil dari Sukuk Seri SR020 dapat digunakan untuk program BSI Cicil Emas. 

Adapun produk Sukuk Gold Ownership Program merupakan inovasi terbaru dari BSI untuk terus menghadirkan pilihan investasi bagi para nasabah.

"Program ini diperuntukkan untuk nasabah prioritas dalam perencanaan investasi yang aman dan berkelanjutan serta memiliki banyak kemudahan, dengan memiliki berbagai fitur special bagi para nasabah yang mengikuti program seperti DP 0%, Spesial margin, dan bebas biaya admin khusus nasabah BSI Prioritas," kata Anton saat ditemui di Jakarta, Jumat (8/3).

Baca Juga: Bank Syariah Optimalkan Momentum Ramadan untuk Dorong Pertumbuhan Kartu Pembiayaan

"Hadirnya Sukuk Gold Ownership Program menjadi suatu pilihan investasi bagi para nasabah dengan berbagai keunggulan dan manfaat. Sehingga nasabah dapat melakukan investasi berkelanjutan yang manfaatnya tidak hanya untuk saat ini namun juga untuk generasi mendatang,” ujar Anton.

BSI sebagai Mitra Distribusi dari Kementerian Keuangan RI untuk memasarkan Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN, Sukuk Retail Seri SR020. Sukuk ritel bebas dari risiko gagal bayar, memiliki imbal hasil kupon bersifat tetap serta dijamin pemerintah.

Sementara itu produk Cicil Emas sebagai salah satu produk investasi yang dianggap salah satu solusi untuk menyisihkan dana darurat di kemudian hari. Karena emas cukup likuid, mudah digadai, dijual serta berlaku secara universal. 

Chief Economist BSI, Banjaran Surya Indrastomo memproyeksikan bisnis emas pada tahun 2024 masih memiliki prospek yang positif.  Nilai investasi pada produk Emas pun juga terus mengalami tren kenaikan, terutama pada periode di mana volatilitas di pasar keuangan meningkat, maka emas menjadi salah satu pilihan instrumen safe haven asset

"Di tengah dinamika ekonomi dan pasar keuangan, harga emas diperkirakan hingga tiga tahun mendatang masih akan mengalami tren kenaikan hingga 7-10%," kata dia.

BSI sendiri terus memperluas layanan untuk nasabah prioritas mereka. Pada tahun 2023, BSI telah menghadirkan layanan terbaru yaitu Hajj & Umrah Concierge yang akan menghadirkan one stop solution bagi para nasabah dalam perencanaan ibadah haji dan umrah. 

BSI sebagai (APERD) telah bekerja sama dengan 3 (tiga) Manajer Investasi baru pada tahun 2023, yaitu PT Trimegah Asset Management, PT Sucorinvest Asset Management dan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen yang telah mendapatkan izin dari OJK dalam pemasaran 8 (delapan) Produk Reksa Dana Syariah baru.

Baca Juga: Genjot Transaksi Kartu Pembiayaan, Bank Mega Syariah Manfaatkan Moment Ramadan

Selain itu, BSI juga menyediakan Medical Concierge untuk kemudahan pengobatan dan konsultasi kesehatan dengan RS di Singapura dan Malaysia. Tidak hanya itu perseroan juga menghadirkan Konsultasi Pajak yang berguna dalam perencanaan perpajakan serta dilengkapi dengan fasilitas Tax Report.

Hingga saat ini BSI Prioritas telah memiliki total 20 outlet prioritas. Pada 2023, BSI Prioritas telah memperluas jaringan dengan 6 outlet terbaru. Antara lain di Pekanbaru Sudirman, Tangerang Bintaro, Bandung Juanda, Bekasi Summarecon, Surabaya Darmo, dan Medan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×