kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BSM fokus jaga likuiditas


Kamis, 14 Agustus 2014 / 17:44 WIB
BSM fokus jaga likuiditas
ILUSTRASI. Promo Mister Aladin 1-24 Maret 2023, Dapatkan Diskon Hotel Hingga Rp 500.000


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Syariah Mandiri (BSM) terus berupaya menjaga tingkat kesehatan likuiditasnya. Hal ini tercermin dari tingkat financing to deposit ratio (FDR) BSM di semester I 2014 yang berhasil turun dibanding semester I 2013.

Menurut Kusman Yandi, Senior Executive Vice President BSM yang membawahi Direktorat Wholesale, Treasury and International Banking, upaya menjaga likuiditas sangat penting untuk menjaga kepercayaan para nasabah. "Tingkat kepercayaan nasabah terlihat dari market share perbankan syariah, yang tetap terjaga dan rata-rata di atas 25%, dari sisi aset, DPK, pembiayaan, CASA," kata Kusman, Kamis (14/8).

Upaya anak usaha Bank Mandiri untuk tetap memimpin di tengah ketatnya persaingan perbankan syariah ditunjukkan dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek. BSM justru mampu menjaga likuiditas dengan FDR selama 2014 (Januari s/d Juni) rata-rata berada pada level 89,34%. "Padahal kondisi FDR rata-rata bank syariah pada 2014 (Januari s/d April berdasar data OJK) sebesar 99,96%. Sementara rata-rata pada posisi yang sama (s/d April 2014), FDR BSM adalah 89,72%," ujar Kusman.

Kusman menekankan bahwa posisi FDR BSM per Juni 2014 sebesar 89,91%, atau membaik 2,29% dibandingkan posisi Juni 2013 sebesar 92,20%. Kondisi FDR yang membaik itu ditopang oleh Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terus tumbuh. “Peningkatan DPK tersebut turut  memperkuat posisi likuiditas BSM," pungkas Kusman,

DPK BSM sendiri tumbuh Rp 3,84 triliun (year on year) atau sekitar 7,48% dari semula Rp 51,33 triliun per Juni 2013 menjadi Rp 55,17 triliun per Juni 2014. Bahkan untuk posisi Juli 2014, DPK BSM naik lagi menjadi Rp 57,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×