Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menandatangani nota kesepahaman dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk jadi bank pengelola Islamic Development Fund (IDF)-MUI.
“Ini merupakan kerjasama BSM-MUI yang pertama kali, kami berperan sebagai bank pengelola dana IDF” kaya Agus Sudiarto, Direktur Utama BSM dalam pernyataan tertulis, Kamis ( 4/8).
Dalam hal ini MUI akan memanfaatkan layanan cash management BSM yang mencakup solusi pengelolaan likuiditas (liquidity solution), solusi penerimaan/tagihan (receivable solution) dan solusi pembayaran/pengeluaran (payable solution). MUI juga akan memanfaatkan produk-produk dana seperti tabungan mudharabah, giro wadiah institusi dan deposito agar dana dikelola secara aman.
Selain itu nantinya MUI juga akan memfasilitasi mitra kerja yang akan mengajukan proses pengajuan pembiayaan untuk pembayaran dan perpanjangan sertifikasi halal.
Bagi IDF kerja sama ini merupakan solusi transaksi keuangan sejalan dengan visi IDF yaitu pengelolaan berbasis profesionalisme dan transparansi melalui pendekatan teknologi informasi. Melalui BSM, IDF dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat yang akan menggunakan layanan sertifikasi Halal LPPOM-MUI baik untuk pembayaran maupun pembiayaan yang dibutuhkan dan memperluas jaringan para donatur untuk mendonasikan dananya dengan menggunakan teknologi BSM.
Bagi BSM kerjasama ini dapat meningkatkan perolehan dana pihak ketiga utamanya dana murah dan menguatkan brand image BSM sebagai bank syariah terdepan dan modern. Hingga Juni 2016, Dana Pihak Ketiga BSM mencapai Rp 63,79 triliun atau naik 7,82% dibanding posisi Juni 2015 yang sebesar Rp 59,16 triliun. Adapun komposisi dana murah per posisi Juni 2016 sebesar 49,58%.
Sekadar informasi, penandatanganan dilakukan Direktur Utama BSM Agus Sudiarto, dan Ketua IDF-MUI dan LPPOM MUI Lukmanul Hakim di sela acara Tasyakur milad MUI ke-41, halal bihalal sekaligus grand launching IDF di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News