kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BTN: Indonesia jauh dari bubble properti


Kamis, 23 Mei 2013 / 12:51 WIB
BTN: Indonesia jauh dari bubble properti
ILUSTRASI. Prediksi IHSG Jumat (10/12) naik lagi, simak pilihan saham rekomendasi analis


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berencana memperketat lagi pemberian Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Pihak regulator tersebut menilai, kredit properti yang tumbuh terlalu tinggi dapat berdampak pada neraca pembayaran.

"Pembuat ketentuan tak mempelajari. Indonesia belum bubble properti," ujar Direktur Utama BTN, Maryono, Rabu, (23/5).

Ini karena Indonesia masih memiliki backlog properti sejumlah 1,3 juta unit. Bahkan, tiap bulan jumlah tersebut bertambah sebesar 400 ribu unit.

Maryono menyebut, pemberian kredit properti yang mengkhawatirkan itu tergantung pada lokasi dan segmentasi. Misalnya, harga tanah di daerah Menteng dan Kebayoran Baru yang tadinya Rp 4 juta/meter menjadi Rp 10 juta/meter.

Sedangkan, kredit properti di BTN sebagian besar disalurkan ke rumah menengah ke bawah. Ia mengaku, pembiayaan kelas menengah atasnya cuma  2% terhadap total kredit. Kemudian rata-rata pemberian kredit rumah di BTN berkisar antara Rp 200 juta-Rp 300 juta.

Pada kuartal pertama 2013, kredit perumahan BTN tumbuh 28,62% dari Rp 66,4 triliun ke posisi Rp 88,5 triliun. Hingga pengujung tahun ini, BTN memproyeksikan kredit tumbuh antara 26-30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×