Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Selvi Mayasari | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus melanjutkan tranformasi digital dengan beragam inovasi baru. Inovasi dilakukan dalam segala lapisan penyelenggaraan bisnis, teknologi dan operasional yang diyakini akan jadi fondasi perseroan untuk menjadi yang terdepan dalam penyelenggaraan teknologi informasi di Indonesia.
Untuk itu, BTN tak tanggung-tanggung dalam mengganggarkan belanja modal. Tahun ini, perseroan mengalokasi capital expenditure (capex) teknologi informasi (TI) sebesar Rp 790 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk memperkuatkan ketahanan sistem keamanan bank dan juga pengembangan digitalisasi layanan.
Direktur IT BTN, Andi Nirwoto, mengatakan, anggaran capex tersebut meningkat dari tahun lalu sekitar 40%. Adapun serapannya hingga April sudah mencapai 25%. “Serapan itu dilakukan untuk mengahdirkan solusi-solusi digital seperti peningkatan infrastruktur digital dan keamanan siber,” kata dia kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Saat ini, lanjut dia, BTN fokus pada adopsi emerging technology seperti Artificial Intelligence yang mendorong peningkatan layanan yang lebih cerdas, cepat, efisien dan berorientasi pada pelanggan.
Baca Juga: Bunga Deposito BTN di Bulan Juli 2024
Untuk mengimplementasikan sistem teknologi informasi (TI) yang andal, BTN mengganggarkan sekitar 8% dari cappe IT untuk implementasi inovasi TI yang meliputi peningkatan dan pengembangan inovasi TI meliputi Artificial Intelligence, Blockchain, Cloud Computing, Open API, Machine Learning.
Atas kesuksesannya melakukan transformasi digital, BTN meraih penghargaan pada kategori Indonesia Domestic Technology & Operations Bank of the Year di ajang Asian Banking & Finance (ABF) Wholesale Banking Awards 2024 di Singapura pada 4 Juli 2024
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, penghargaan tersebut menjadi bukti pencapaian milestone transformasi digital yang sudah dilakukan BTN secara terstruktur dan terencana dengan baik.
“BTN memastikan bahwa kesinambungan antara teknologi informasi dan operasional perusahaan merupakan hasil dari kerjasama, koordinasi dan kolaborasi dari seluruh pihak baik dalam lingkungan perusahaan maupun dukungan dari seluruh nasabah dan pengguna jasa keuangan dari BTN,” kata Nixon dalam keterangan resminya, Jumat (5/7).
Baca Juga: BTN Catat Nilai Transaksi BI Fast Capai Rp 49 Triliun Hingga Juni 2024
Sementara itu, Andi menambahkan, orkestrasi teknologi informasi dalam segala aspek operasional perusahaan baik dari pelayanan pelanggan maupun efisiensi dalam pemprosesan transaksi bisnis mendorong BTN untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kemampuan dan kapasitas penyelenggaraan teknologi informasi yang terbaik di Indonesia.
Menurutnya, capaian itu menunjukkan kemampuan BTN untuk bisa menjalankan layanan perbankan secara efisien dan efektif. “BTN sudan sangat matang dalam pengembangan teknologi informasi dengan memastikan aspek keamanan data, aspek ketahanan dan aspek inovasi dengan baik. “ pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News