Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan rasio dana murah atau current account saving account (CASA) pada tahun ini dapat mencapai 50% dari total dana pihak ketiga (DPK).
Direktur Konsumer BTN, Handayani mengatakan, pihaknya optimistis target tersebut dapat tercapai. Bank yang fokus di pembiayaan perumahan ini bahkan menargetkan CASA tumbuh sebesar 23%-25% secara tahunan atau year on year (yoy).
"Harapan CASA kita tumbuh di 23% sampai 25% di kuartal berikutnya, supaya seluruh indikator keuangan kami terjaga dengan baik," ujar Handayani, Selasa (18/4).
Per kuartal I-2017, BTN mencatatkan DPK sebesar Rp 157,41 triliun atau tumbuh 21,03% yoy. Pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata industri yang naik 8,9%. Dari total DPK tersebut, 46,04% merupakan dana murah atau sebanyak Rp 72,47 triliun. Jumlah penghimpunan dana murah BTN ini tercatat naik 18,21% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Data Bank Indonesia (BI) menunjukan, CASA industri perbankan nasional pada Februari 2017 hanya naik 11,32% yoy dari Rp 2.304,1 triliun menjadi Rp 2.565,1 triliun.
Meski begitu, dari total CASA BTN hanya giro yang tumbuh signifikan yakni 29,36% secara yoy menjadi Rp 41,73 triliun. Sementara tabungan hanya tumbuh tipis 5,85% yoy menjadi Rp 30,74 triliun.
Guna mendongkrak porsi dana murah, BTN juga telah melakukan program undian yang diberi nama SERBU (Serba Untung) BTN untuk menjaring dana nasabah. Rencananya dalam beberapa waktu dekat BTN juga berniat meluncurkan beberapa program guna mendongkrak pertumbuhan dana murah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
