Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Turun tajamnya cost income ratio (CIR) Bank BTN dari 70,4% di semester 1 2009 menjadi 59,09% pada akhir Juni lalu banyak disumbang dari upaya bank pelat merah tersebut menggalakkan kios-kios BTN yang menjadi ujung tombak penggalangan dana pihak ketiga.
Direktur Utama Bank BTN Iqbal Latanro menuturkan, dari 100 kios BTN yang ditargetkan, saat ini sudah ada 98 kios. "Kami buka di daerah-daerah perumahan, dikelola tiga sampai empat pegawai untuk penghimpunan DPK," ujarnya.
Dari segi biaya operasional, kios tentu jauh lebih murah ketimbang membuka kantor cabang. Walhasil, biaya dana alias cost of fund BTN bisa ditekan menjadi sekitar 5,3%.
Selain menggalakkan kios-kios, BTN juga terus berupaya menyempurnakan proyek penerapan E-loan. "Di Jabodetabek dulu, kami punya impian di masa mendatang proses persetujuan kredit bisa lewat telepon," ungkap Iqbal.
Tak hanya itu, BTN juga tengah merintis sistem penagihan dan pembayaran tagihan kredit melalui E-coll. Dengan berbagai upaya ini, Iqbal berharap BTN bisa terus beroperasi secara efisien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News