Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Bukopin terus memperkuat fokus untuk melayani segmen UMKM di Tanah Air. Rasio kredit UMKM terhadap total kredit Bank Bukopin berada di posisi 57,4% dari total kredit yang disalurkan sepanjang tahun lalu.
Per Desember 2019, di antara 21 bank dengan aset terbesar di Tanah Air, dengan komposisi kredit UMKM sebesar 57,4%, Bank Bukopin menjadi bank dengan porsi kredit UMKM terbesar. Dua bank di bawahnya memiliki pangsa kredit UMKM sebesar 48,4% dan 24,9%.
Penetapan pangsa kredit UMKM tersebut mengacu pada definisi pelaku usaha sesuai dengan UU No 20 Tahun 2008 Tentang UMKM. Undang-Undang tersebut mendefinisikan UMKM sebagai usaha produktif yang memenuhi kriteria usaha dengan batasan tertentu kekayaan bersih dari hasil penjualan tahunan.
Baca Juga: Ada pandemi virus corona, Bukopin percaya diri dengan modal 12,59%
Berdasarkan regulasi tersebut, segmen usaha mikro memiliki kriteria aset sebesar maksimal Rp50 juta dan omzet maksimal Rp300 juta.
Sementara segmen usaha kecil memiliki aset di antara Rp50 juta sampai dengan Rp500 juta dan omzet antara Rp300 juta sampai dengan Rp2,5 miliar.
Sedangkan segmen usaha menengah memiliki aset antara Rp500 juta sampai dengan Rp10 miliar dan omzet antara Rp2,5 miliar sampai dengan Rp50 miliar.
Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. Eko Rachmansyah Gindo mengatakan tingginya pangsa kredit Perseroan ke segmen UMKM membuktikan komitmen Bank Bukopin untuk mendukung pengembangan pelaku usaha pada sektor UMKM di Tanah Air.
“Segmen UMKM merupakan salah satu motor penggerak terpenting bagi Bank Bukopin yang memfokuskan bisnisnya pada segmen Ritel,” uja Eko dalam keterangannya, Jumat (8/5).
Baca Juga: Bukopin: Laporan BPK terkait permodalan Bukopin tak lagi relevan
Eko mengatakan ke depan Bank Bukopin akan terus konsisten mendukung pengembangan bisnis pada segmen UMKM di Indonesia.
Total kredit yang disalurkan Bank Bukopin sepanjang 2019 mencapai Rp64,2 triliun. Hingga triwulan I/2020, Bank Bukopin menyalurkan kredit sebesar Rp66,4 triliun.
Menurut dia, pada segmen UMKM, ekspansi kredit Bank Bukopin difokuskan pada pembiayaan kredit produktif di segmen-segmen unggulan.
Sementara untuk meningkatkan daya saing di segmen konsumer, Bank Bukopin telah menetapkan fokus pada percepatan proses dengan pemanfaatan teknologi informasi dan simplifikasi proses, antara lain melalui otomasi akuisisi nasabah dengan penggunaan eform dan sentralisasi proses akseptasi kredit konsumer secara bertahap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
