Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk menargetkan tahun 2017 porsi kredit infrastruktur bisa mencapai 27%. Direktur Komersial Bank Bukopin Mikrowa Kirana menjelaskan, sektor infrastruktur yang akan disasar antara lain proyek jalan, listrik dan energi.
"Mayoritas masuk ke sektor listrik. Anggaran infrastruktur pemerintah itu sampai Rp 1.000 triliun, ada peluang di sana," katanya, Kamis (17/11).
Adapun outstanding kredit Bank Bukopin ke sektor infrastruktur per tahun 2016 sudah sekitar Rp 7 triliun. Mikrowa memperkirakan, kredit infrastruktur di tahun 2017 bertambah sedikitnya Rp 700 miliar. Atas hal itu, bank milik Bosowa Corporindo ini menargetkan pertumbuhan kredit bisa mencapai di atas 11%.
Sebagai informasi, pada kuartal-III 2016 Bukopin berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit 16,6% atau sebesar Rp 73,1 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 62,7 triliun.
Jika dirinci, sebanyak 64,9% dari total kredit yang disalurkan perseroan diserap sektor ritel yang terdiri dari segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKMM) 42,3%, mikro 12,8%, dan konsumer 9.8%. Sementara, sisanya sebesar 35,1% disalurkan ke segmen komersial.
Pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri ini berdampak pada kenaikan laba sebelum pajak 12,5% menjadi Rp 1,1 triliun per akhir September 2016 dibandingkan September tahun lalu Rp 978 miliar.
Sementara laba bersih pada kuartal III 2016 mencapai Rp 884 miliar atau meningkat 10,7% secara tahunan (year on year/yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News