Sumber: KONTAN |
JAKARTA. PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 (Bumida) meningkatkan status unit asuransi syariahnya, Bumida Syariah, menjadi divisi syariah. Namun, Bumida belum berencana melepas atau spin off divisi syariah tersebut menjadi perusahaan berbadan hukum sendiri. "Untuk spin off masih terlalu jauh. Kami masih berkonsentrasi mengembangkan divisi syariah," ujar Nurhayati, Kepala Divisi Bumida Syariah yang baru ditunjuk, kemarin (4/3).
Bumida menaikkan status unit syariah menjadi divisi syariah untuk mengikuti perkembangan bisnis syariah yang makin cepat. Bumida berharap, dengan menyandang status divisi, maka bisnis Bumida Syariah bisa berkembang cepat.
Divisi Bumida Syariah juga bisa lebih menjamin terpenuhinya prinsip-prinsip syariah. Sebab, semua fungsi, mulai dari fungsi keuangan, teknis, dan pemasaran, kini dijalankan secara otonom oleh divisi syariah. Padahal dulu, semua fungsi ini dikelola oleh Bumida konvensional. "Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk bisa disebut syariah bisa jadi luntur karena dikelolanya secara konvensional," tutur Nurhayati.
Sebagai sebuah divisi, Bumida Syariah mempunyai organisasi yang lebih besar berikut target yang lebih besar pula. "Pembukaan kantor-kantor pemasaran Bumida Syariah kini jadi tanggung jawab Divisi Bumida Syariah," imbuh Nurhayati.
Hingga pertengahan 2009, Bumida Syariah berencana membuka cabang di Semarang, Jogja, dan Malang. Saat ini, Bumida Syariah sudah memiliki cabang di Jakarta, Aceh, Bandung dan Surabaya.
Berdasarkan data keuangan yang belum diaudit, hingga akhir 2008 Bumida Syariah membukukan laba Rp 2,4 miliar. Adapun, premi yang terkumpul mencapai Rp 13,16 miliar. Tahun ini, Bumida Syariah menargetkan perolehan premi sebesar Rp 23,5 miliar atau tumbuh 78,6%.
Untuk mencapai target itu, Bumida Syariah akan memperluas jaringan pemasaran melalui bank-bank yang belum menjadi rekanan. "Kami targetkan setiap bulan ada penambahan dua rekanan perbankan syariah," tutur Nurhayati.
Hingga Februari 2009 lalu, Divisi Bumida Syariah telah memiliki modal sebesar Rp 12,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News