Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksi biaya kredit perbankan atau cost of credit stabil di 2018 ini.
Dody Arifianto, Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS mengatakan stabilnya cost of credit ini disebabkan karena rasio kredit bermaslah (NPL) juga stabil di angka 2,7%-2,8%.
"Kenaikan bunga karena pengetatan moneter diperkirakan bisa diserap oleh profitabilitas dunia usaha," kata Dody kepada kontan.co.id, Kamis (7/6).
Dengan hal ini, maka LPS memproyeksi kenaikan suku bunga acuan tidak akan mendorong ke penurunan kualitas kredit.
Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bilang kenaikan suku bunga acuan secara berhatap akan mudah diantisipasi oleh pelaku bisnis.
"Sehingga diharapkan tidak meningkatkan potensi kredit bermasalah secara signifikan," kata Jan kepada kontan.co.id, Kamis (7/6).
Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada Internasional Tbk mengatakan cost of credit kuartal II diperkirakan kurang lebih sama dengan kuartal sebelumnya.
"Karena belum ada perubahan secara signifikan," kata Haryono kepada kontan.co.id, Kamis (7/6). Menurut Jan Hendra pengarauh kenaikan suku bunga acuan, belum terlalu mempengaruhi cost of credit secara langsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News