kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cek Target Harga Saham ARTO, BBHI, BBYB, dan BANK dari Pilarmas Investindo


Selasa, 01 November 2022 / 12:40 WIB
Cek Target Harga Saham ARTO, BBHI, BBYB, dan BANK dari Pilarmas Investindo
ILUSTRASI. Ilustrasi bank digital


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten bank digital mampu menunjukkan perbaikan kinerja terutama dalam penyaluran kredit. Meskipun masih ada beberapa bank digital yang masih mengalami kerugian hingga kuartal ketiga 2022.

Bank digital kompak mencatatkan pertumbuhan kredit maupun pembiayaan syariah. Sedangkan dalam secara profitabilitas, Allo Bank (BBHI) mampu membukukan pertumbuhan 8,5% secara tahunan atau year on year (YoY) per September 2022.

Adapun Bank Jago (ARTO) maupun bank Raya (AGRO) mampu membalikkan rugi bersih menjadi laba bersih. Sedangkan kinerja Bank Aladin (BANK) dan Bank Neo Commerce (BBYB) masih tertekan dengan rugi yang semakin membengkak.  

Melihat hal ini, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo, Maximilianus Nico Demus menyatakan dari laporan keuangan ini telah menjadi pembuktian bahwa bank digital mampu mencetak profit. Sebab, investor melihat prospek dari kemampuan teknologi dan digitalisasi bisa menguntungkan waktu pertama kali muncul.

Baca Juga: Kinerja Membaik, Simak Prospek Saham Bank Digital Menurut Analis Berikut

“Ternyata dengan kemampuan bank digital membukukan keuntungan, ini menggambarkan bisnis bank digital berjalan dengan baik, meski tidak semua untung.  Ini balik lagi ekosistem yang di bentuk, bicara apa teknologi mereka bangun dan memberikan berapa layanan dan jangkauan mereka,” ujar Nico kepada Kontan.co.id pada Senin (31/10).

Nico melihat, kemampuan ARTO mencetak laba karena ia telah memiliki ekosistem bekerja sama dengan GOTO. Sedangkan Allo Bank sejak awal sudah mendeklarasikan akan berkolaborasi di ekosistem para investornya.

Ia menilai prospek saham bank digital ada selama proses transformasi bank konvensional ke digital terjadi maka akan meningkatkan profitabilitas bank digital. Di sisi lain, pertumbuhan teknologi yang masif dan ekonomi melahirkan ekonomi digital sehingga terciptanya kemudahan.

“Namun akhir-akhir ini saham bank digital cukup tertekan karena ukuran bank digital yang masih kalah jauh dibandingkan besar. Selain itu, bank digital masuk dalam sektor teknologi yang terkena sentimen negatif dari kenaikan suku bunga,“ jelasnya.

 

Kendati masih mendapat sentimen negatif, Nico menilai tidak akan merusak fundamental bank digital. Sebab di tengah pandemi dan pemulihan ekonomi, bank digital mampu mengoptimalkan penyaluran kredit dan pendapatan.

Nico memasang target harga saham masing-masing bank digital dengan prospek yang masih terbuka. Adapun target Rp 10.000 untuk ARTO, lalu Rp 3.400 untuk BBHI, sedangkan Rp 2.100 untuk BBYB, dan 2.500 untuk BANK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×