kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CEO Citi Indonesia Menilai Kredit Investasi Bakal Tertunda Karena Faktor Pemilu


Selasa, 13 Februari 2024 / 11:12 WIB
CEO Citi Indonesia Menilai Kredit Investasi Bakal Tertunda Karena Faktor Pemilu
ILUSTRASI. CEO Citibank, N.A., Indonesia Batara Sianturi.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Citibank N.A atau Citi Indonesia menilai pengaruh pemilu tahun 2024 ini bakal membuat segmen kredit investasi tertunda selama satu sampai dua kuartal ke depan. 

“Ini karena korporasi masih menunggu langskap politik yang terjadi,” kata Batara Sianturi, Chief Executive Officer Citibank, N.A. (Citi Indonesia) dalam keterangan resminya, Selasa (13/2).

Meski begitu, Batara melihat optimisme perbankan terkait proyeksi pertumbuhan kredit dari Bank Indonesia yang di kisaran 10%-12% tahun ini.

Tentunya dengan sinergi dan kolaborasi antara sektor perbankan, dunia usaha dan pemerintah akan menjadi kunci dalam momentum pertumbuhan ekonomi di 2024.

Baca Juga: Bersaing di Pasar Keuangan, D3 Labs Mengangkat Dua Advisor Baru

Batara juga menyatakan Indonesia termasuk salah satu dari sembilan negara G20 yang tahun ini menyelenggarakan pemilu. Meski menghadapi tantangan, Indonesia terus menunjukkan ketahanannya.

Hal ini disebut Batara terlihat dari Current account yang masih terjaga dengan baik di sekitar -0,5% hingga -1% terhadap PDB selama 2023. Sehingga hal ini sangat baik bagi bond market. 

Lain halnya pada sisi adangan devisa Indonesia disebut Batara juga masih sangat robust, tercatat mencapai 146,4 miliar dollar AS hingga akhir Desember 2023. 

“Hal ini sangat memungkinkan Bank Indonesia untuk lebih fleksibel dalam melakukan intervensi pasar. Dari segi fiskal, kita memiliki estimasi buffer fiskal sekitar 2,15% dari PDB 2024,” kata Batara.

Baca Juga: Tren Akuisisi Bank Dinilai Bakal Berlanjut, Ini Penyebabnya

Batara juga menyebut saat ini imbal hasil obligasi 10-tahun Pemerintah Indonesia cukup baik, diperkirakan lebih dari 3,5% dibandingkan negara Asia lainnya (termasuk India) yang diproyeksikan kurang dari 3%. 

“Maka, saat ini kita tinggal menunggu pengurangan suku bunga dari The Fed untuk menghadirkan kondisi baik bagi bond market domestik,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×