Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatatkan perolehan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 996 miliar pada kuartal pertama tahun 2021. Kinerja itu menghasilkan earnings per share Rp 39,95.
Perolehan laba bersih itu menurun 5,6% year on year (yoy) dibandingkan kuartal pertama 2020, sebesar Rp1,1 triliun. Kala itu bank menghasilkan earnings per share Rp 42,33.
Bank bersandi saham BNGA ini mencatat pertumbuhan pendapatan operasional dan laba operasional sebelum pencadangan masing-masing sebesar 8,3% year on year (yoy) dan 16,1% yoy di kuartal pertama tahun 2021.
Pencapaian ini menghasilkan tingkat profitabilitas kembali ke level sebelum Covid-19 dengan Return on Equity (ROE) sebesar 10,5%.
Baca Juga: Kinerja Bank CIMB Niaga (BNGA) sesuai ekspektasi, begini rekomendasi analis
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan menyatakan, kinerja tersebut merupakan kontribusi dari margin yang lebih tinggi, peningkatan pada fee income, dan biaya operasional yang flat. Sejalan dengan membaiknya indikator ekonomi, Ia yakin kinerja pada 2021 akan lebih baik.
“Di sisi lain, kami tetap berhati-hati di tengah pandemi Covid-19 yang kembali mewabah secara global baru-baru ini. Kami masih terus waspada dan fokus pada upaya mengembangkan bisnis Bank dengan memberikan layanan dan solusi perbankan terbaik kepada nasabah, yang didukung oleh transformasi digital, meningkatkan pelayanan untuk customer experience yang optimal, dan meningkatkan produktivitas,” papar Tigor dalam keterangan tertulis pada Kamis (29/4).
Adapun rasio kecukupan modal bank atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 22,1% pada kuartal pertama 2021. Sedangkan likuiditas terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) CIMB Niaga di level 85,3% per 31 Maret 2021.
Dengan total aset sebesar Rp272,6 triliun per 31 Maret 2021, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.
Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp200,1 triliun dengan rasio CASA sebesar 63,3%, sejalan dengan komitmen Bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.
“Kami terus berupaya memberikan inovasi terbaik dalam ekosistem digital banking kami yang komprehensif untuk memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank digital terdepan di Indonesia. OCTO Mobile merupakan salah satu contoh utama dari solusi digital inovatif kami, yang menyediakan fitur perbankan lengkap layaknya Super App. Melalui aplikasi tersebut, nasabah bisa melakukan beragam aktivitas perbankan, termasuk untuk tabungan, transaksi, investasi, dan pinjaman,” ujar Tigor.
Jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp173,4 triliun, yang utamanya dikontribusikan oleh bisnis Consumer Banking yang tumbuh 1,6% yoy Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 5,2% yoy sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 5,4% yoy.
“Pertumbuhan pada segmen KPR merupakan bukti dari upaya berkelanjutan yang kami lakukan dalam menghadirkan produk dan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah, diimbangi dengan prinsip kehati-hatian dan pengawasan yang ketat dalam penyaluran kredit,” kata Tigor.
Di segmen perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp32,4 triliun dan DPK sebesar Rp29,6 triliun per 31 Maret 2021.
Baca Juga: CIMB Niaga luncurkan cross currency swap IndONIA dan SOFR pertama di Indonesia
CIMB Niaga terus mengembangkan produk-produk berbasis digital untuk melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang. Pada 1Q21, 95% dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, BizChannel@CIMB, Automated Teller Machines (ATM), dan Rekening Ponsel.
Untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya, CIMB Niaga terus berupaya meningkatkan customer experience dengan menawarkan berbagai produk dan layanan yang komprehensif melalui 427 jaringan kantor (termasuk 33 Mobile Branch dan 37 Digital Lounge).
Per 31 Maret 2021, jaringan Bank secara nasional didukung oleh 3.827 ATM, 245.271 Electronic Data Capture (“EDC & QR”), dan 894 Cash Deposit dan Recycle Machines.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News