kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.895.000   -28.000   -1,46%
  • USD/IDR 16.316   3,00   0,02%
  • IDX 7.193   -6,18   -0,09%
  • KOMPAS100 1.048   -3,57   -0,34%
  • LQ45 816   -2,53   -0,31%
  • ISSI 227   0,56   0,25%
  • IDX30 427   -1,63   -0,38%
  • IDXHIDIV20 507   -1,12   -0,22%
  • IDX80 118   -0,36   -0,31%
  • IDXV30 120   -0,03   -0,02%
  • IDXQ30 139   -0,71   -0,51%

Citi Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp 645,35 miliar pada Kuartal I 2025


Senin, 26 Mei 2025 / 16:51 WIB
Citi Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp 645,35 miliar pada Kuartal I 2025
Direksi dan manajemen Citibank NA Indonesia (Citi Indonesia)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan laba bersih sebesar Rp 645,35 miliar pada kuartal I/2025. Capaian ini menurun 3,09% secara tahunan atau year on year (yoy) dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp665,9 miliar.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengungkapkan, Citi Indonesia terus menunjukkan kinerja yang positif melalui peningkatan pendapatan bunga bersih 11% yoy dan rasio low cost fund yang stabil di 74% di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh ketegangan geopolitik dan volatilitas pasar, jaringan internasional Citi tetap menjadi keunggulan kompetitif.

"Kami berada pada posisi yang strategis untuk mendukung klien lintas negara, khususnya di saat mereka perlu beradaptasi dengan tatanan dunia yang baru ini," kata Batara saat paparan kinerja perseroan, Senin (26/5).

Lebih lanjut Batara menegaskan, bahwa pihaknya akan terus mendukung pertumbuhan keuangan klien dan ketahanan sektor perbankan di Indonesia melalui inisiatif strategis dan komitmen perusahaan untuk menyediakan layanan dan solusi keuangan yang komprehensif melalui bisnis kami yang saling terhubung di Indonesia.

Baca Juga: Cek 3 Saham Bank Blue Chip LQ45 yang Kompak Lesu saat IHSG Merah, Senin (26/5)

Pada kuartal I-2025 Citi Indonesia juga membukukan Return on Equity (ROE) sebesar 13,3% dan Return on Assets (ROA) sebesar 3,5% dan mencatatkan perbaikan dalam kualitas aset di mana rasio gross Non Performing Loan (gross NPL) menurun menjadi 0,2% dari 3,4% di tahun sebelumnya.

Rasio Liquidity Coverage (LCR) dan rasio Net Stable Funding (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 340% dan 159%, di atas tas ketentuan minimum. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dilaporkan sebesar 43,2%, meningkat dari 39,6% pada tahun sebelumnya.

Dari sisi intermediasi, Citi Indonesia menyalurkan kredit sebesar Rp 27,97 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Capaian ini menurun 11,22% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 31,51 triliun. Aset perseroan naik tipis 0,25% yoy menjadi Rp 91,04 triliun. 

Di lini bisnis Banking, Citi disebut terus menyediakan layanan dan solusi kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik. Sepanjang triwulan pertama, bisnis banking kami mencatat pertumbuhan pendapatan yang baik di tengah kondisi eksternal yang menantang.

Pada bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS), Citi mencatat pertumbuhan positif tahun-ke- tahun pada triwulan pertama, didorong oleh peningkatan saldo CASA sebesar 14% dan peningkatan pemakaian kartu komersial sebesar 7%.

"TTS juga telah resmi menyelesaikan migrasi dari otorisasi offline ke online untuk platform CitiDirect, bagian dari inisiatif transformasi CitiDirect kami yang lebih luas untuk meningkatan platform perbankan digital kami," katanya.

Baca Juga: Pangsa Pasar Baru 24,9%, OJK Dorong Investor Asing Akuisisi Bank di Indonesia

Sebagai bagian dari inisiatif ini, Citi menyederhanakan inisiasi pembayaran; meningkatkan manajemen pembayaran untuk menyetujui dan melacak pembayaran; laporan dan akses ke informasi yang ditingkatkan dan manajemen struktur likuiditas yang dapat dilakukan secara mandiri untuk menciptakan pengalaman perbankan digital terbaik bagi klien kami.

Di sisi lain, Bisnis Investor Services Citi Indonesia terus berkontribusi aktif terhadap pengembangan pasar modal Indonesia dan mendukung inisiatif digitalisasi regulator.

"Bisnis Markets kami menegaskan kepemimpinannya dengan kehadiran yang kuat di pasar valuta asing (FX) dan pendapatan tetap. Citi Indonesia menjadi penyedia FX terdepan bagi klien korporasi dan institusi," ucap Batara.

Menurutnya, dengan memanfaatkan CitiFX Gateway/SFTP, CitiFX Pulse, CitiDirect dan CitiConnect, perusahaan menawarkan layanan FX dan pembayaran yang sepenuhnya otomatis dan terintegrasi dengan sistem klien, memastikan eksekusi yang efisien di tengah kondisi pasar yang terus berkembang.

Di sisi penghimpunan dana, dana pihak ketiga (DPK) juga turun 4,22% yoy dari Rp58,09 triliun menjadi Rp55,64 triliun pada kuartal I/2024. Giro turun 3,71% menjadi Rp41,17 triliun, sedangkan deposito turun 5,64% YoY menjadi Rp14,47 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×