Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Dana asing kembali hengkang dari surat Surat Utang Negara (SUN). Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan mencatat, kepemilikan asing di SUN turun Rp 2,27 triliun hanya dalam sepekan.
Jika pada 13 Februari 2009 dana asing di SUN masih sebesar Rp 83,94 triliun, maka per 20 Februari 2009 dana asing yang parkir di SUN turun menjadi Rp 81,67 triliun.
Keluarnya dana asing dari SUN tak lepas dari ketatnya likuiditas di pasar global. Di saat tidak krisis pun, pemilik modal biasanya mencairkan lebih dulu aset-aset keuangan mereka untuk melunasi utang yang jatuh tempo. "Selain itu untuk menutup kebutuhan modal kerja," ujar Agus Salim Analis Obligasi PT Trimegah Securities Tbk.
Helmi Arman, Analis Obligasi PT Bank Danamon Tbk, juga mengaitkan imbas ketatnya likuiditas di pasar global dengan penurunan dana asing di SUN. Buntut ketatnya likuiditas juga akan mempengaruhi lelang obligasi yang digelar pemerintah tahun ini. "Tren ini terjadi di seluruh emerging market, bukan hanya Indonesia," kata Helmi.
Faktor domestik juga ikut mempengaruhi penurunan dana asing di SUN. Investor menilai risiko Indonesia meningkat karena pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai melambat, sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ambruk. "Asing cabut untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi," imbuh Agus.
Lesunya pasar keuangan lokal, menurut Agus, ikut menyebabkan berkurangnya minat investor asing bertanam duit di Indonesia. Investor asing melikuidasi SUN untuk sementara karena tidak ada sentimen positif di pasar keuangan lokal.
Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto, menilai, penurunan dana asing itu tidak signifikan. "Yang terjadi hanyalah peralihan dana asing dari jangka panjang ke jangka pendek," ujar Rahmat.
Rahmat menjelaskan, para pemilik dana dari luar negeri mengurangi SUN yang ada di portofolio mereka. Hasil penjualan SUN itu lantas mereka parkir dalam Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang jangka waktunya lebih pendek daripada SUN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News