kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Mencari Investasi Aman, Perbankan Mengincar SUN


Senin, 23 Februari 2009 / 08:56 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank dan berbagai lembaga keuangan domestik akan memburu surat berharga negara (SBN) yang akan dilelang besok, 24 Februari 2009. Dalam lelang ini, pemerintah berharap bisa meraup dana Rp 3 triliun.

SBN yang akan dilelang terdiri dari empat seri yang pernah diterbitkan sebelumnya. Pertama, Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 20100218 yang akan jatuh tempo 18 Februari 2010. Kedua, Surat Utang Negara (SUN) FR0051 berkupon tetap 11,25% yang akan jatuh tempo 15 Mei 2014. Ketiga, SUN FR0030 berbunga 10,75% yang akan jatuh tempo 15 Mei 2016. Terakhir, SUN VR0018 dengan tingkat bunga mengambang 10,09% dan akan jatuh tempo 25 Oktober 2012.

Seperti biasa, meski target indikatif sebesar Rp 3 triliun, pemerintah bisa menjual lebih besar atau lebih kecil dari nilai indikatif ini. Biasanya, selain mempertimbangkan kebutuhan, pemerintah juga memutuskan berdasarkan imbal hasil atau yield yang diminta oleh para peserta lelang SUN.

Analis Obligasi PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Helmi Arman memperkirakan, pembeli domestik akan mendominasi lelang SUN kali ini. "Di antara mereka, paling banyak adalah perbankan yang sedang mengalami banjir likuiditas tapi sedang mengerem penyaluran kredit," ujar Helmi, kemarin (22/2).

Dalam beberapa bulan terakhir, banyak bank cenderung menempatkan kelebihan dana di surat berharga dibandingkan menyalurkan danatersebut dalam bentuk kredit. Banyak bankir mengaku, permintaan kredit merosot mengikuti kelesuan ekonomi. "Mereka menganggap menaruh dana di surat berharga ini sangat aman," ujar Heru Herbianto, Analis Obligasi dari PT Trimegah Securities Tbk.

Mengutip data statistik Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, per 19 Februari 2009 dana bank yang terparkir di berbagai jenis SUN mencapai Rp 272,23 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan Rp 4,89 triliun atau 1,83% dari posisi akhir Januari yang sebesar Rp 267,34 triliun.

Menurut Helmi, belakangan investor asing tak begitu berminat memburu SUN maupun berbagai efek di Indonesia yang termasuk kelompok emerging market. Mereka memilih memegang dana cair untuk mengantisipasi prospek ekonomi global yang suram.

Senada dengan Helmi, Heru Herbianto meyakini bahwa lelang SUN kali ini akan didominasi oleh investor lokal ketimbang investor asing. "Karena investor asing masih cenderung mengalihkan dananya untuk menghadapi krisis," kata Heru.

Heru memperkirakan, meski bank butuh tempat menaruh likuiditas, tapi karena pasar obligasi saat ini masih lesu, bank akan meminta imbal hasil atau yield lebih tinggi dari rata-rata pasar. Sekadar informasi, imbal hasil yang ditawarkan pasar SUN bertenor lima tahun saat ini berada di kisaran 13%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×