kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Dapat suntikan modal, Bank Banten naik kelas jadi bank BUKU 2


Kamis, 03 Desember 2020 / 21:41 WIB
Dapat suntikan modal, Bank Banten naik kelas jadi bank BUKU 2
ILUSTRASI. Suasana pelayanan nasabah di kantor Bank Banten, Jakarta (31/5). KONTAN/Muradi/2017/05/31


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setoran modal yang diterima PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) Rp 1,55 triliun dari Pemprov Banten membuat perseroan kini resmi jadi bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2 dengan modal inti di atas Rp 1 triliun. 

“Dana Pemprov sudah dikonversi menjadi dana setoran modal dan ditempatkan penuh di Bank Banten dan telah disetujui OJK, sehingga telah diakui dalam perhitungan KPMM,” kata Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa kepada KONTAN, Kamis (3/12).

Fahmi juga menambahkan melalui tambahan modal tersebut, maka Bank Banten juga telah memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 1 triliun sesuai POJK 12/2020 tentang Konsolidasi Bank. 

Baca Juga: Jelang deadline, sejumlah bank bergegas tambah modal

Adapun dengan tambahan dana tersebut kini capital adequacy ratio (CAR) perseroan tercatat mencapai  54,10%. Tambahan modal tersebut juga membuat Bank Banten kini resmi menyandang status sebagai BUKU 2.

“Sesuai ketentuan yang mengatur kegiatan usaha bank, dengan tambahan modal, kami telah memenuhi kriteria, sekaligus ketentuan POJK 12/2020,” sambung Fahmi. 

Meski demikian, tambahan modal memang tak serta merta mengerek kinerja perseroan. Sebab, dana Pemprov sejatinya memang merupakan konversi Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) yang sebelumnya memang telah ditempatkan di perseroan. 

Adapun sampai Oktober 2020, aset Bank Banten tercatat terkontraksi 24,34% (ytd) menjadi Rp 6,12 triliun. Adapun dana pihak ketiga (DPK) juga negatif 26,32% (ytd) menjadi Rp 4,11 triliun. 

Selanjutnya: Ini sektor-sektor penyumbang NPL tertinggi menurut analis dan bankir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×