Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Bank Riau Kepri sepertinya masih emoh menempatkan dana kelolaan mereka di keranjang investasi saham. Prinsip high risk high return dalam investasi saham dinilai membuat jantung pengelola Dapen Bank Riau Kepri berdegup kencang.
Jangan heran, rata-rata pertumbuhan Return on Investment (RoI) Dapen Bank Riau Kepri hanya single digit. “Paling tinggi kami berharap pertumbuhan RoI bisa menyentuh 10%, meski target kami selalu di kisaran 9%,” ujar Haznam Harun, Ketua Dapen Bank Riau Kepri kepada KONTAN, Rabu (12/3).
Harap maklum, dari total dana kelolaan di 2013 lalu yang sebesar Rp 257 miliar, penempatan dananya selalu ditaruh di deposito dan obligasi. Bahkan, kendati indeks harga saham gabungan (IHSG) tengah menunjukkan tren menanjak, Dapen Bank Riau Kepri enggan tergoda.
“Ini kan dana amanah ya, jadi pasti khawatir. Prinsip high risk high return ini yang kami nggak mau. Toh, kami tidak mengejar RoI, biar ditempatkan di pendapatan tetap saja lah,” terang Haznam.
Sekadar informasi saja, Dapen Bank Riau Kepri menargetkan pertumbuhan dana kelolaan tahun ini mencapai 8,56% atau menjadi Rp 279 miliar. Pertumbuhan akan ditopang oleh hasil investasi dari obligasi di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News