Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Jika di sektor perbankan, langkah pertama yang akan dilakukan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution adalah fokus pada pembenahan aturan pengawasan perbankan. Maka disektor moneter, BI akan memfokuskan kebijakan untuk mengelola kelebihan likuiditas di sistem keuangan.
Darmin menuturkan, upaya pembenahannya relatif tidak sebesar di sektor perbankan. BI sendiri sudah memulai dengan merilis enam paket kebijakan moneter medio Juni lalu. "Kami lebih banyak akan pertajam kebijakan. Satu yang terutama adalah bagaimana situasi moneter ini agar ekses likuiditas tidak menjadi terlalu besar," ungkapnya.
Pengendalian likuiditas menjadi fokus kebijakan moneter dengan tetap menimbang keleluasaan perbankan dalam berekspansi. "Harus ada ruang buat bank agar likuiditas jangan terlalu ketat sehingga kreditnya menjadi sulit memberi kredit," ujar Darmin.
Usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) Jumat nanti, BI akan mengumumkan kebijakan baru penentuan Giro Wajib Minimum (GWM) berdasarkan Loan to Deposit Ratio (LDR). Namun, Darmin bilang, ada kebijakan tambahan lain yang akan diumumkan berbarengan. Kebijakan lain itu intinya adalah untuk pengurangan ekses likuiditas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News