kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DBS group tingkatkan target pembiayaan berkelanjutan jadi S$ 50 miliar hingga 2024


Rabu, 01 September 2021 / 20:56 WIB
DBS group tingkatkan target pembiayaan berkelanjutan jadi S$ 50 miliar hingga 2024


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank DBS Indonesia secara aktif menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pembangunan berkelanjutan pemerintah Indonesia melalui solusi-solusi keuangan berkelanjutannya. Komitmen tersebut sejalan dengan langkah DBS Bank Ltd yang meningkatkan target pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing) menjadi S$ 50 miliar hingga 2024. 

Peningkatakan pembiayaan hijau itu guna mempercepat agenda keberlanjutan dalam membantu nasabah dalam mengintegrasikan praktik bisnis berkelanjutan dalam seluruh strategi bisnisnya. Selain dengan menyediakan solusi-solusi keuangan bagi para investor serta pelaku bisnis, Bank DBS secara khusus juga bekerja sama dengan berbagai wirausaha sosial dalam upaya menangani isu-isu permasalahan lingkungan serta sosial di Indonesia.

Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk menurunkan angka emisi gas rumah kaca, namun semua transisi menuju pembangunan rendah karbon dan net-zero emission memiliki risiko dan pembiayaan yang besar, terutama bagi investor dan pengusaha. 

Menurut perhitungan Bappenas, Indonesia membutuhkan pembiayaan serta investasi di sektor berkelanjutan hingga 2030 sebesar Rp 67.803 triliun.

Hal ini menghadirkan peluang bagi industri jasa keuangan untuk ambil andil, melihat semakin banyak investor yang memusatkan penanaman investasinya pada produk-produk investasi dan pembiayaan berkelanjutan. Pada level negara Asia, termasuk di Indonesia, adopsi sistem keuangan berkelanjutan sudah mulai berjalan. 

Baca Juga: Bank DBS Indonesia optimistis penjualan SR015 lebih tinggi dibanding SBR010

Beberapa lembaga keuangan di Indonesia misalnya, telah beralih dari investasi energi fosil menuju investasi bersih dengan penerapan program-program pendanaan untuk proyek-proyek pembangunan rendah karbon dan ramah iklim.

Bank DBS melihat minat yang besar akan pencarian pembiayaan berkelanjutan di negara dan sektor di mana Bank DBS beroperasi, termasuk di Indonesia. Pasar pinjaman ramah lingkungan (green loan market) didominasi peminjam di sektor real-estate, tetapi Bank DBS sekarang juga terlibat dengan pembiayaan di sektor lain seperti mendanai pabrik peralatan energi terbarukan dan pabrik baterai kendaraan listrik.

Bank DBS menawarkan pembiayaan transisi untuk perusahaan yang secara bertahap ingin untuk mengurangi jejak karbon. Tidak hanya itu, Bank DBS merupakan bank komersial pertama yang menerbitkan Kerangka Kerja dan Skema (Taksonomi) Keuangan Berkelanjutan serta Transisinya sebagai acuan untuk memandu nasabah dalam beradaptasi dan membangun ketahanan di tengah perubahan iklim, kelangkaan sumber daya, dan mengatasi masalah global penting seperti ketimpangan pendapatan.

Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan bilang upaya memberlakukan transformasi sustainable green economy, tidak hanya kebijakan ekonomi dan keuangan yang harus bergerak. Namun, kebijakan etika dan tata sosial juga harus bergerak secara beriringan dan tidak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak saja. Seluruh pemangku kepentingan harus secara bersinergi bergerak untuk mewujudkan perekonomian berkelanjutan di Indonesia.

“Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa setiap institusi saat ini harus memberikan kontribusinya terhadap agenda keberlanjutan. Demikian juga dengan Bank DBS; Sustainability Outcomes merupakan salah satu prioritas kami dalam menjalankan bisnis perbankan Kami berupaya untuk membantu nasabah mengintegrasikan praktik bisnis berkelanjutan dalam seluruh strategi bisnis mereka," ujar  Kunardy Lie, Corporate Banking Director Bank DBS Indonesia dalam keterangan tertulis pada Rabu (1/9).

Bank DBS Indonesia juga melakukan peranannya dengan memikirkan aspek lingkungan dan sosial yang dapat dihasilkan dari bisnis yang dijalankan. Hal tersebut diakomodir dalam pilar responsible business practice yang fokus pada implementasi keberlanjutan yang dilakukan Bank DBS Indonesia. 

Selanjutnya: Lakukan inovasi, DBS kenalkan layanan digital banking untuk nasabah korporasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×