Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deswa Integra Group resmi meluncurkan Dewan Penasihat Medis atau Medical Advisory Board (MAB) independen. CEO Deswa Integra Group Dedi Dwi Kristianto menyampaikan pihaknya menargetkan sekitar 15 perusahaan asuransi bergabung dalam MAB yang dibentuk Deswa Group hingga akhir 2025.
"Sampai akhir tahun ini, target paling tidak sekitar 10-15 perusahaan asuransi yang akan engage dengan kami," ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (16/10).
Namun, Dedi bilang tentu perlu meyakinkan mereka kembali agar mau bergabung dengan MAB Deswa, sehingga perlu adanya pendekatan kepada mereka. Dia menambahkan sejauh ini sudah ada sekitar tujuh perusahaan asuransi yang berminat bergabung dengan MAB Deswa.
"Ada enam perusahaan asuransi jiwa, satu Third Party Administrator (TPA). Lokalnya emapt, kemudian sisanya joint venture," tuturnya.
Baca Juga: KPK Soroti Tambang Emas Ilegal di Mandalika, Produksi 3 Kg Sehari
Lebih lanjut, Dedi menyampaikan MAB by Deswa dibentuk untuk menjawab tantangan industri yang dihadapkan pada peningkatan kasus klaim dan potensi fraud dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan temuan investigasi Deswa di lapangan dalam tiga tahun terakhir, sekitar 40% hingga 55% kasus klaim kesehatan di Indonesia terindikasi mengandung unsur fraud dengan potensi kerugian mencapai Rp 2 triliun per tahun.
Dedi mengatakan data itu terlihat adanya peningkatan kompleksitas pengelolaan klaim, baik dari sisi administratif maupun teknis medis. Oleh karena itu, salah satu tantangan yang penting untuk diperhatikan adalah masalah fraud.
"Jika dahulu fraud banyak terjadi di level dokumen atau administrasi, kini justru berkembang di ranah interpretasi medis, dengan memanfaatkan celah perbedaan pemahaman antara tenaga medis, penyedia layanan kesehatan, dan perusahaan asuransi,” ujar Dedi.
Sementara itu, Ketua Dewan Penasihat Medis atau Medical Advisory Board (MAB) by Deswa Nickolai Indrarajasa mengatakan bahwa MAB yang dibentuk Deswa merupakan dewan penasihat medis independen untuk second opinion, evaluasi klinis, dan kebijakan kesehatan berbasis data. Dia menyebut MAB by Deswa itu dapat digunakan oleh beberapa perusahaan asuransi dan Third Party Administrator (TPA).
Nickolai menyampaikan terdapat 40 tenaga ahli yang tergabung dalam MAB Deswa saat ini. Dia bilang 4 tenaga ahli itu mencakup dokter spesialis, tenaga ahli farmasi, hingga aktuaria.
"Sebanyak 40 tenaga ahli itu terdiri dari dokter spesialis di berbagai bidang, ada juga ahli farmasi, hingga aktuaria," katanya.
Nickolai menerangkan ahli yang tergabung di dalam MAB menggunakan analis data yang mampu menafsirkan pola klaim secara kuantitatif. Selanjutnya, investigator berperan mengindikasikan dan pembuktian fraud di lapangan, serta eksekutif dengan pengalaman mendalam dibidang asuransi, rumah sakit, dan manajemen risiko.
“Dengan komposisi itu, kami menghadirkan sebuah forum objektif yang berfungsi sebagai jembatan antara dunia medis dan dunia asuransi. MAB by Deswa tidak bertujuan menggantikan keputusan perusahaan atau regulator, tetapi menyediakan second opinion yang kredibel, berbasis data, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” ucap Nickolai.
Baca Juga: Prabowo Minta 2.000 Profesional Muda untuk Disiapkan Bekerja di Sektor Strategis
Selanjutnya: Saham Prasidha Aneka Niaga (PSDN) Naik Double Digit, Cermati Prospeknya
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (17/10) Hujan Lebat Guyur Banyak Provinsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News