kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di Februari, pembiayaan multifinance tumbuh 36%


Selasa, 10 April 2012 / 09:23 WIB
Di Februari, pembiayaan multifinance tumbuh 36%
ILUSTRASI. Krakatau Steel (KRAS) akan membentuk subholding sarana infrastruktur yang ditargetkan rampung pada akhir Mei 2021,


Reporter: Mona Tobing | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Sepanjang Februari tahun ini, perusahaan multifinance mencatat pertumbuhan total pembiayaan mencapai 36,1%, dibandingkan Februari 2011. Pertumbuhan pembiayaan konsumen mencapai 23,67% dalam satu tahun terakhir, hingga Februari 2012.

Ninoy T. Matheus, Presiden Direktur Bima Finance mengatakan, perusahaan pembiayaan masih dapat tumbuh sebelum diberlakukannya besar uang muka antara 25%-30% Juni mendatang. "Sepanjang tiga bulan terakhir ini, pembiayaan kendaraan Bima Finance masih bagus. Sebulan kami mampu membukukan pembiayaan sekitar Rp 20 miliar," kata Ninoy, Senin (9/4).

Dibandingkan Februari 2011 lalu, pertumbuhan pembiayaan di Bima Finance meningkat hingga 30%. Pendorongnya, selain karena bunga kredit yang kompetitif di pasar, juga karena besar uang muka yang masih murah. Selain itu, Ninoy mengklaim, program pemasaran Bima Finance menarik minat konsumen, sehingga mencetak pertumbuhan pembiayaan.

First Finance juga optimistis, pembiayaan kendaraan masih akan tumbuh pada semester pertama tahun ini. Herman Suwinta, Direktur First Finance mengatakan, sepanjang awal tahun pertumbuhan pembiayaan perusahaan terbilang baik dan masih tumbuh sampai akhir semester I-2012. "Daya beli masyarakat masih tinggi terutama di daerah-daerah. Tahun ini kami akan fokus pembiayaan ke luar daerah," terang Herman.

Kontribusi pembiayaan First Finance di daerah mencapai 60%. Kontribusi terbesar dari Sumatra dan Kalimantan. Sisanya berasal dari Jawa.
Pada Februari ini, porsi pembiayaan First Finance mencapai Rp 114 miliar atau tumbuh sekitar 32% dibandingkan 2011 lalu sebesar Rp 86 miliar. Tahun lalu, First Finance membuka 10 kantor cabang.

Sekalipun uang muka naik, perusahaan pembiayaan masih memiliki berbagai strategi agar bisnis mereka tetap melaju kencang. Ninoy mengatakan, pihaknya mengantisipasi dengan mendekatkan diri kepada konsumen. Terutama pada nasabah berulang dan nasabah korporasi yang membutuhkan pembiayaan kendaraan untuk usaha.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pembiayaan konsumen mencatat pertumbuhan tertinggi dibandingkan anjak piutang dan sewa guna usaha dari Januari ke Februari 2012. Pertumbuhan pembiayaan dalam dua bulan pertama tahun ini masih tipis.

Ini memang sudah menjadi "kebiasaan" dari tahun ke tahun. Baru bulan Maret dan April konsumen mulai ramai dan pembiayaan perusahaan multifinance tumbuh lebih pesat. Hingga Februari 2012, industri pembiayaan mencatat total aset sebesar Rp 295,59 triliun, naik 24,15% dibandingkan Februari 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×