CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Di kuartal III, LPEI masih bisa tumbuh signifikan


Senin, 22 September 2014 / 18:41 WIB
Di kuartal III, LPEI masih bisa tumbuh signifikan
ILUSTRASI. Jeruk Kingkit bermanfaat mengobati batuk.


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Lembaga Penjamin Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank tetap optimistis penyaluran penjaminan dan pembiayaan pada kuartal III tahun ini masih tetap bisa bertumbuh signifikan. Direktur Keuangan Eximbank, Basuki Setyadji mengatakan penjaminan ekspor hingga akhir September ini kemungkinan besar bisa mencapai sekitar Rp 45,5 triliun atau tumbuh sekitar 20% dibandingkan tahun lalu.

"Kuartal III tahun lalu pembiayaan kami sekitar Rp 34 triliun, kuartal III tahun ini  bisa naik naik Rp 10 triliun-Rp 15 triliun. Jadi pertumbuhan masih oke masih bagus dibandingkan tahun lalu," ujarnya pada KONTAN Senin (22/9).

Seperti diketahui, menjelang akhir tahun lalu, kondisi ekonomi Indonesia kurang begitu baik bagi pelaku industri. Namun tahun ini, kondisi perekonomian jauh lebih baik. Basuki pun menyebut, kondisi ekonomi tahun ini mampu menunjang perkembangan pembiayaan dan penjaminan ekspor lebih bagus lagi dibandingkan tahun lalu.

Apalagi sejumlah komoditas ekspor semakin menggeliat seperti kelapa sawit dan cokelat. Selain itu, ekspor tekstil dan perikanan juga cukup bagus, biarpun terjadi penurunan dalam ekspor mineral seperti batubara. "Ekspor mineral seperti batubara msih menurun karena harganya masih rendah. Akan tetapi ekspor tesktil dan perikanan masih cukup bagus," ujarnya.

Sedangkan untuk pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga masih akan bertumbuh sekitar 20% dengan penyaluran pembiayaan bisa mencapai sekitar Rp 3,5 triliun hingga kuartal III tahun ini. "Pertumbuhan 20% karena marketnya memang tumbuh seperti itu, pembiayaan kira-kira sekitar itu," kata Basuki.

Menurutnya, pertumbuhan yang signifikan tersebut dipengaruhi oleh faktor pemilihan presiden yang sudah berakhir. Ini membuat banyak bisnis mulai kembali aktif. Sehingga sampai akhir tahun diperkirakaan akan ada penyalauran pembiayaan untuk ekspor mendekati Rp 48 triliun hingga Rp 49 triliun, sedangkan untuk pembiayaan UMKM bisa mencapai sekitar Rp 4 triliun di akhir tahun nanti.

Untuk UMKM sendiri, biarpun ekonomi mengalami fluktuasi namun Basuki yakin bisnis masih akan tetap bertumbuh. Biarpun terjadi perubahan-perubahan ekonomi, namun masih bisa tetap tumbuh sebesar 20%. Apalagi menjelang akhir tahun ini terjadi pelemahan rupiah yang berpengaruh baik bagi pembiayaan ekspor. Jika rupiah masih dalam range sekitar 11.800-12.000 sampai akhir tahun maka pembiayaan ekspor masih akan tetap tumbuh. "Ini justru menjadi keuntungan bagi para eksportir-eksportir," katanya.

Selain pertumbuhan penjaminan dan pembiayaan, hingga akhir tahun nanti LPEI juga berharap bisa menambah modal sekitar Rp 10 triliun. Rencananya pemerintah akan menyetorkan modal sebesar Rp 1 triliun sebelum akhir tahun ini. Dengan modal tersebut maka target LPEI sebesar Rp 10 triliun pun bisa tercapai.

"Kami sedang menunggu Peraturan Presiden keluar, saat ini peraturannya sedang dibuat. Mudah-mudahan pada Oktober bisa selesai sehingga modal kami bertambah Rp 1 triliun. Saat ini modal kami masih sebesar Rp 9 triliun," kata Basuki. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×