Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian BUMN resmi merombak jajaran pengurus PT Asuransi Jasindo. Dengan mengangkat Komisaris, Komisaris Independen, dan empat Direksi baru Asuransi Jasindo.
Mengacu pada Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham No. SK – 80/MBU/03/2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Jasa Indonesia dan No. SK – 79/MBU/03/2020 tentang Pemberhentian, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Jasa Indonesia.
Komisaris baru yang diangkat adalah Agustina Arumsari selaku Komisaris menggantikan Yuli Harsono, beserta Ahmad Fuad Rahmany selaku Komisaris Independen.
Baca Juga: Jasindo targetkan raih laba Rp 400 miliar tahun ini
Sedangkan perubahan pada jajaran Direksi adalah pengalihan tugas Didit Mehta Pariadi dari Direktur Keuangan dan Investasi menjadi Direktur Utama. Posisi Direktur Keuangan dan Investasi diisi oleh Bayu Rafisukmawan.
Dodi Susanto selaku Direktur Operasional menggantikan Ricky Tri Wahyudi, Diwe Novara selaku Direktur Pengembangan Bisnis menggantikan Sahata L. Tobing, dan Syah Amondaris mengisi posisi Direktur Bisnis Strategis.
"Jajaran Komisaris dan Direksi baru tersebut siap menyukseskan target perusahaan di 2020. Strategi yang telah dicanangkan perusahaan antara lain perbaikan portofolio bisnis sambil memperkuat market share dan peningkatan brand image melalui digital marketing yang berkolaborasi dengan fintech," kata Ario Radityo, Corporate Secretary Jasindo dalam keterangan resminya, Rabu (18/3).
Untuk itu Asuransi Jasindo akan memperluas pangsa pasar pada existing market yaitu sektor korporasi dan BUMN beserta afiliasinya, serta akan aktif memasuki pasar asuransi yang lebih segmented dengan teknologi digital.
Asuransi Jasindo juga melakukan digital reengineering business process sebagai bentuk peningkatan kualitas layanan. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk “cashless society” maupun kampanye peningkatan penggunaan uang elektronik diantisipasi perusahaan dengan meng-upgrade proses transaksi bisnis secara IT based system.