Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Asuransi Sinar Mas sepertinya harus legowo menghentikan pemasaran produk asuransi bertajuk Simas Mobil Bonus. Pasalnya, produk asuransi kendaraan roda empat yang mengiming-imingi nasabah dengan gimmick bonus tanpa klaim tersebut dinilai bertentangan dengan aturan main usaha perasuransian.
Adapun, Surat Edaran mengenai tarif premi yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan pada akhir tahun lalu. Dalam beleid itu, OJK menetapkan tarif premi batas atas dan batas bawah, termasuk biaya akuisisi maksimal (komisi). Tak terkecuali terkait diskon.
“Diskon maksimal yang bisa diberikan itu 10% pada tahun kedua perpanjangan kontrak asuransi mobil. Lebih dari itu tidak boleh. Makanya kami harus berhenti memasarkan dan menjual Simas Mobil Bonus. Namun, untuk produk yang terlanjur terjual, kami tetap menjaga komitmen hingga kontrak habis,” ujar Dumasi M M Samosir, Direktur ASM ditemui KONTAN, Senin (14/4).
Simas Mobil Bonus sendiri merupakan jaminan risiko terhadap mobil nasabah. Produk ini menawarkan bonus berupa pengembalian premi 100% apabila nasabah tidak mengajukan klaim selama tujuh tahun berturut-turut. Tanpa klaim dalam periode tertentu diberikan diskon.
Hingga kuartal pertama tahun ini, lini usaha asuransi kendaraan roda empat berkontribusi sebanyak 9% atau sebesar Rp 189,38 miliar dari total pendapatan premi perseroan, yakni Rp 2,214 triliun. Asuransi kendaraan roda empat tercatat sebagai kontributor premi ketiga tertinggi setelah asuransi kebakaran, diikuti asuransi kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News