Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kembali membagikan dividen jumbo atas kinerjanya sepanjang 2023. Di mana, BRI mencatat laba Rp 60,4 triliun pada tahun buku 2023 dan menjadikannya bank dengan laba terbesar di tanah air.
Atas pencapaian tersebut, pemegang saham menyepakati penggunaan 80% dari total laba atau senilai Rp 48,1 triliun sebagai dividen. Itu sudah termasuk dividen interim yang dibagikan pada awal tahun ini senilai Rp 12,7 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, selama lima tahun ke depan, BRI memiliki keleluasan pembagian porsi dividen yang besar. Mengingat, modal yang dimiliki bank pelat merah ini tergolong besar.
Hal tersebut tergambar dalam rasio permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) di level 27%. Padahal, ia menyebut ketentuan permodalan untuk mengcover segala risiko itu di level 17,5%.
Baca Juga: Gelar RUPST, BRI Angkat Kembali Tiga Direksi dan Mengganti Satu Komisaris
Itu berarti, Sunarso menyebut ada kelonggaran penggunaan CAR sekitar 10%. Di mana, itu bisa bertahan untuk jangka waktu lima tahun.
"Yang besar itu berapa? Saya proyeksikan lima tahun ke depan masih mampu bagi dividen 80% dari laba," ujar Sunarso dalam konferensi pers, Jumat (1/3).
Jika dilihat secara historis, besaran rasio dividen yang dibagikan BRI dari tahun buku 2023 ini sedikit mengalami penurunan. Selama dua tahun sebelumnya, rasio dividen yang dibagikan BRI masih di kisaran 85% dari total laba.
Andrey Wijaya, Head of Research RHB Sekuritas mengungkapkan bahwa besaran rasio dividen tersebut masih tergolong menarik. Di mana, pertumbuhan bisnis pun berpotensi tetap terjadi bagi bank yang banyak menyalurka kredit ke UMKM ini.
Di sisi lain, Andrey juga melihat manajemen BRI telah memberi indikasi akan tetap membagikan dividen dengan payout ratio besar di beberapa tahun ke depan.
"Rekomendasi beli dengan target harga Rp 6.450," ujarnya.
Baca Juga: Sah! BRI Bakal Membagikan Dividen Senilai Rp 48,1 Triliun dari Laba 2023
Sependapat, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat rasio dividen BRI masih tetap menarik. Di tengah himbauan regulator agar berhati-hati dalam membagikan dividen.
Oleh karenanya, kalau rasio dividennya hanya turun 5% , menurutnya itu tak menjadi masalah. Apalagi, bank ini juga memiliki potensi tumbuh yang besar dengan segmen pasar UMKM.
"Kami masih merekomendasikan beli di harga Rp 6.650 per saham," ujarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News