Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia mencatatkan pertumbuhan kredit perbankan Indonesia secara umum di Kuartal I 2024 ini naik sebesar 12,4% secara tahunan (year on year/YoY). Adapun Secara khusus pertumbuhan kredit konsumsi di periode ini naik sebesar 9,20% YoY.
Menanggapi hal tersebut Direktur Utama Bank Jabar Banten (BJBR) Yuddy Renaldi turut sepakat bahwa saat ini ada peningkatan konsumsi masyarakat yang cukup baik dan turut berkontribusi terhadap kenaikan nilai kredit konsumer.
Menurut Yuddy hal ini akhirnya berdampak pada pertumbuhan kredit konsumsi di internal Bank BJB yang dapat tumbuh positif hingga saat ini. Yuddy menyebutkan data pertumbuhan per Februari 2024 ini senilai 6,9% secara YoY untuk segmen kredit konsumer.
“Pertumbuhan kredit konsumsi kami yang tumbuh positif sampai dengan saat ini. Per Februari pertumbuhannya mencatatkan 6,9% YoY,” ujar Yuddy kepada Kontan (25/4).
Baca Juga: BI Catat Penyaluran KPR Tumbuh 14,2% YoY di Maret 2024
Menurutnya secara nominal pertumbuhan paling besar itu didorong oleh segmen payroll based. Adapun payroll based adalah pinjaman pada perorangan dengan penghasilan tetap yang dapat menyumbang hingga 50% dari net growth pada kredit konsumsi Bank BJB.
“Dari segmen payroll based yang menyumbang 50% dari net growth pada kredit konsumsi,” tambahnya.
Yuddy menyebut, khusus Bank BJB kredit konsumsi yang ditujukan untuk pegawai berpenghasilan tetap ini tetap menjadi salah poros fokus yang akan dijadikan target utama sepanjang tahun 2024 ini.
Meski itu, dirinya tidak menampik bahwa BJB juga tetap menyalurkan kredit konsumer pada sektor lain seperti korporasi, komersial, UMKM dan lainnya.
Baca Juga: Qlola by BRI, Layanan Satu Pintu untuk Nasabah Korporasi
“Kredit konsumsi khususnya kepada pegawai berpenghasilan tetap menjadi salah satu growth driver untuk target pertumbuhan di tahun ini,” ucap Yuddy.
Sebagai penutup, Yuddy menambahkan bahwa soal penyaluran kredit konsumer ini, BJB perlu ekstra hati-hati terutama untuk sektor yang memiliki eksposur besar terhadap pasar luar negeri dan juga valuta asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News