Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berhasil menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp 23 triliun per September 2021 atau naik 50,9% year on year (yoy). Kredit berbunga rendah itu diberikan kepada 227 ribu UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Penyaluran KUR BNI hingga September didominasi oleh sektor produksi 50,6% disamping perdagangan 49,4%. Sektor produksi utamanya oleh sektor pertanian sebanyak 29,1% dan sektor-sektor produktif lainnya,.” papar GM Divisi Bisnis Usaha Kecil-2 BNI Bambang Setyatmojo kepada Kontan.co.id pada Kamis (14/10).
Lanjut ia, secara kualitas kredit portofolio KUR BNI tetap terjaga dan tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi pandemi covid-19. Lantaran kolektibilitas KUR masih di atas 99%. Ia berharap pertumbuhan KUR akan terus terjadi seiring menjaga kualitas pembiayaan.
“BNI akan terus berupaya dan berkomitmen mengoptimalkan plafon yang telah diamanatkan oleh pemerintah. Agar dapat tereksekusi dengan baik dan tetap membuka peluang untuk mengajukan penambahan plafon kepada pemerintah sesuai dengan perkembangan di lapangan,” paparnya.
Seiring dengan itu, pemerintah terus berupaya mempercepat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) jelang akhir tahun. Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyebut hingga 11 Oktober 2021, realisasi KUR mencapai Rp 206,04 triliun.
Nilai itu mencapai 72,29% dari perubahan target 2021 yang dinaikkan menjadi Rp 285 triliun. KUR tersebut telah diberikan kepada 5,51 juta debitur oleh penyalur KUR. “Total outstanding KUR sejak Agustus 2015 hingga 11 Oktober 2021 sebesar Rp 337,63 triliun yang diberikan kepada 30,2 juta debitur dengan NPL sebesar 1,14%,” ujarnya kepada Kontan.co.id pada Jumat (15/10).
Ia merinci, penyaluran KUR sejak awal tahun hingga 11 Oktober 2021 paling banyak diberikan kepada segmen Mikro sebanyak 62,64%. Lalu KUR kecil sebanyak 33,27%, KUR Super Mikro 4,08%, dan KUR Penempatan TKI 0,01% dari total KUR yang telah disalurkan.
Sedangkan penyaluran KUR berdasarkan sektor ekonominya paling banyak disalurkan ke sektor produksi yang mencapai 54,97%. Dimana, sektor perdagangan berkontribusi paling besar hingga 45%, disusul sektor pertanian 30,1% dan jasa 13,5%.
Selain melalui bank konvensional, kredit murah ini juga disalurkan menggunakan prinsip syariah dengan skema subsidi margin. Pemerintah menggandeng Bank Syariah Indonesia. Unit usaha syariah (UUS) Bank Sinarmas, UUS BPD Riau Kepri, UUS BPD Jawa Tengah, UUS BPD Kalimantan Selatan, UUS BPD Sumsel Babel, UUS BPD Sumatera Barat, dan UUS BPD Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Realisasi total penyaluran KUR syariah dari awal tahun hingga 11 Oktober 2021 mencapai Rp 5,88 triliun. Rinciannya KUR kecil Rp 4,35 triliun, KUR mikro Rp 1,50 triliun, dan KUR super mikro mencapai Rp 25,62 miliar,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News