Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Handiman Soetoyo, Head of Proprietary Investment Mirae Asset, mengungkapkan saat ini besar kecilnya dividen yang dibagikan bank tak berhasil menjadi pemanis yang biasanya terjadi.
Ini tercermin dari pergerakan harga saham bank-bank pembagi dividen yang terkoreksi.
“Situasi global sekarang sangat ekstrem, jadi dividen gak terlalu berpengaruh,” ujarnya, Rabu (9/4).
Lebih lanjut, ia bilang meskipun ada beberapa bank yang belum melewati cum date, tidak disarankan untuk masuk. Menurutnya, risikonya akan sangat besar karena rawan terkoreksi.
Baca Juga: Hampir Rp 110 Triliun, Ini Jadwal Pembayaran Dividen 4 Saham Blue Chip Bank BUMN
Sedikit berbeda, Analis Infovesta Utama, Ekky Topan bilang penurunan harga saat ini justru menjadi momen bagus untuk divident hunter. Sebab, dividen yield yang bisa didapat akan berpotensi lebih besar.
Hanya saja, ia mengingatkan di tengah kondisi ekonomi global seperti sekarang, besar kemungkinan di tanggal ex date, emiten bank ini akan mengalami penurunan signifikan.
“Dividen trap bisa terjadi dan mungkin butuh waktu untuk recover ke harga beli,” ujar Ekky.
Namun, ia melihat jika untuk investor jangka panjang, kondisi sekarang bisa menjadi sebuah momentum. Mengingat, valuasi sekarang yang tergolong murah dan dividen besar
Sependapat, Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengungkapkan dividen trap akan berpotensi besar terjadi untuk saham-saham bank. Mengingat, kondisi sekarang bukan sekadar dividen tapi melihat situasi global dan dalam negeri juga.
Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) Bakal Bagikan Dividen Rp43,51 Triliun, Simak Jadwal Pembagiannya
Ia pun mencontohkan jika memang berbicara dividen yang menarik dari bank-bank ini, seharusnya investor asing tak pasang posisi jual. Sebaliknya, saat ini investor asing juga masih keluar dari saham-saham bank.
“Jadi jangan sampai hanya menginginkan dividennya tapi nanti malah kena trap,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News