Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kondisi perekonomian yang suam-suam kuku tidak menyurutkan niat PT Bank Harda Internasional untuk melantai di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan terbuka. Jika tidak ada aral melintang, bank yang masuk kategori BUKU 1 ini akan resmi tercatat sebagai emiten pada 12 Agustus 2015 mendatang.
Saat ini, Bank Harda masih melakukan due diligence. Diharapkan, pernyataan efektif diperoleh pada akhir bulan ini. Adapun, 950 juta lembar saham atau sebanyak-banyaknya 25% dari total modal disetor akan dilempar ke publik. "Aksi ini akan mendongkrak modal kami menjadi sekitar Rp 450 miliar - Rp 480 miliar," ujar Antonius Prabowo Argo, Direktur Utama Bank Harda, Senin (13/7).
Dalam jangka menengah, sambung dia, upaya ini akan mendorong Bank Harda naik kelas ke Buku 2 atau bermodal inti Rp 1 triliun sampai kurang dari Rp 5 triliun. "2 - 3 tahun ke depan, kami ingin bisa meningkatkan modal. Misalnya, tahun depan bisa Rp 750 miliar dan tahun berikutnya menjadi Rp 1 triliun," terang dia.
Selain itu, dana hasil dari IPO nantinya akan dipergunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang Bank Harda, termasuk juga dalam rangka pengembangan usaha dan ekspansi kredit perseroan di semester kedua ini. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi, deposito masih mendominasi sumber dana perseroan, yaitu sebanyak 86,74%.
Asal tahu saja, tahun ini, perseroan menargetkan membukukan pertumbuhan bisnis sekitar 30%, baik kredit maupun dana pihak ketiga. Meskipun, sampai pertengahan tahun ini saja, perseroan baru membukukan kredit sebesar Rp 1,6 triliun atau meningkat kurang dari 10% ketimbang Juni tahun sebelumnya.
Berdasarkan situs resminya, Bank Harda menekuni empat segmen kredit. Yakni, kredit korporasi, ritel, mikro dan konsumsi. Dari sisi sektor, penyaluran kredit ke sektor perdagangan besar dan eceran masih mendominasi sebanyak 41,84%. Diikuti oleh sektor perantara keuangan 13,82%, pengolahan 11,54% dan penyediaan akomodasi dan makan minum 9,02%.
Sampai saat ini, bank yang 93,05% sahamnya dikempit oleh PT Hakimputra Perkasa tersebut telah beroperasi melalui 19 kantor, baik yang berstatus kantor cabang, cabang pembantu maupun kas. Perseroan berkantor pusat di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News