CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.904   -44,00   -0,28%
  • IDX 7.220   5,53   0,08%
  • KOMPAS100 1.103   0,72   0,07%
  • LQ45 878   1,97   0,23%
  • ISSI 218   -0,27   -0,13%
  • IDX30 449   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 541   1,63   0,30%
  • IDX80 126   0,09   0,07%
  • IDXV30 136   0,48   0,35%
  • IDXQ30 150   0,36   0,24%

Dorong bisnis di tengah pandemi, CIMB Niaga fokuskan pengembangan digital


Rabu, 18 November 2020 / 18:00 WIB
Dorong bisnis di tengah pandemi, CIMB Niaga fokuskan pengembangan digital
ILUSTRASI. Nasabah sedang melakukan transfer uang menggunakan OCTO Mobile (layanan mobile banking dari CIMB Niaga) di sela kegiatan olahraga. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/27/08/2020.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi perekonomian yang masih menantang, PT Bank CIMB Niaga Tbk mempertahankan posisi sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset, dengan total aset mencapai Rp 281,7 triliun per 30 September 2020. 

Adapun laba bersih konsolidasi (unaudited) pada periode ini mencapai Rp 1,9 triliun dan menghasilkan earnings per share sebesar Rp 74,79.

“Kami berkomitmen terus mendukung karyawan, nasabah, dan masyarakat untuk menghadapi kondisi ini secara bersama-sama. Prioritas kami saat ini adalah meminimalisir dampak yang kurang baik bagi nasabah, dan senantiasa membantu pemulihan bisnis secara keseluruhan melalui program bantuan dan dukungan likuiditas tambahan,” kata Lee Kai Kwong di Jakarta, Rabu (18/11).

Baca Juga: Bank BTPN gelar RUPSLB, ini hasilnya

Lee Kai Kwong menjelaskan, likuiditas, kualitas aset, dan manajemen biaya tetap menjadi fokus utama CIMB Niaga. Penyaluran kredit dilakukan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian secara ketat untuk memastikan tingkat modal dan biaya pencadangan yang baik dalam mengantisipasi tantangan perekonomian ke depan.

Sepanjang sembilan bulan pertama 2020, perseroan telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 211,9 triliun dengan rasio CASA sebesar 60,31%. Adapun Giro dan Tabungan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 35,6% year on year (yoy) dan 16,6% yoy. Hal ini sejalan dengan komitmen Bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.

Adapun jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp 180,9 triliun, utamanya dikontribusikan oleh bisnis consumer banking yang tumbuh 4,1% yoy. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) CIMB Niaga tumbuh 7,9% yoy, sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 7% yoy.

“Untuk meningkatkan customer experience, kami terus memperkuat platform digital banking OCTO Mobile, dengan mengusung tagline baru 'Banyak Bisanya, Bisa Semaunya'," kata dia.

Baca Juga: Ada lagi nasabah yang melaporkan kehilangan uangnya, begini respons Maybank

"Dirancang layaknya Super App, OCTO Mobile menjadi one stop mobile financial solution yang dapat memenuhi kebutuhan finansial nasabah kini dan nanti pada setiap fase kehidupan. OCTO Mobile juga disiapkan sebagai aplikasi yang bisa melayani dan disesuaikan dengan preferensi nasabah,” ujar Lee Kai Kwong.

Pada segmen perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp 32,6 triliun (4,7% yoy) dan DPK sebesar Rp 35,1 triliun (32% yoy) per 30 September 2020.

Selanjutnya: OJK catat Inovasi Keuangan Digital berkontribusi Rp 9,87 triliun ke sektor finansial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×