Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemkop UKM) tengah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mendorong UMKM agar bisa berperan dalam peningkatan ekspor maupun mampu berkompetisi di pasar dalam negeri.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan dalam situasi ekonomi global yang diperkirakan menurun dalam beberapa tahun ke depan. Oleh sebab itu, Presiden mengharapkan UMKM bisa menjadi andalan perekonomian dan penyerapan tenaga kerja.
Baca Juga: Kemenkop UKM temukan 153 investasi bodong berkedok koperasi simpan pinjam
"UMKM diminta tidak stagnan, alias mampu naik kelas, bagaimana produk UMKM bisa diekspor dan bisa berkompetisi di pasar dalam negeri," kata Teten Masduki dalam keterangan tertulis pada Senin (28/10).
Ia mengakui untuk mewujudkan hal itu, tantangannya banyak, mulai dari standard produk, konsistensi, bagaimana pembiayaannya dan sebagainya. Untuk itulah pemerintah menyiapkan kebijakan strategis yang akan melibatkan banyak pihak.
"Saya sudah berbicara dengan OJK, BI, Kemenkeu dan nanti dengan bank-bank pelaksana seperti Himbara untuk menyiapkan langkah implementatifnya, dimana tentunya akan ada skema khusus dalam pembiayaannya untuk UMKM," kata Teten.
Upaya lain yang akan dilakukan pemerintah dalam mendorong UMKM naik kelas adalah, kemitraan dengan usaha besar, dimana usaha besar nantinya bisa menjadi avalis maupun off-taker dari produk-produk yang dihasilkan UMKM. Dengan terobosan ini maka akan ada kepastian pemasaran dari produk-produk yang dihasilkan UMKM.
Baca Juga: Naik 13%, Bank BCA raup laba Rp 20,9 triliun hingga kuartal III 2019
Teten Masduki juga mengatakan, Presiden memberikan arahan agar modernisasi koperasi juga mendapat perhatian dimana koperasi sebagai kumpulan orang diharapkan tidak kalah dengan swasta yang merupakan kumpulan modal.
"Untuk itu modernisasi koperasi perlu dilakukan agar tidak kalah bersaing, misalnya dalam hal teknologi, efisiensi, konsistensi sampai pada produksi. SDM yang handal akan mampu mendorong koperasi menjadi modern," kata Teten.
Menkop UKM membandingkan dengan koperasi di sejumlah negara seperti Singapura maupun AS dimana koperasi malah memiliki peran yang besar misalnya dalam usaha ritel. "Pemerintah juga mengarahkan koperasi memiliki peran yang lebih besar lagi, untuk itu menciptakan koperasi berskala dunia terus kita dorong," kata Teten.
Tantangan koperasi di Indonesia, menurut Teten, adalah sisi produksinya dimana jumlahnya relatif kalah jauh dibanding koperasi simpan pinjam. "Padahal potensi yang bisa diproduksi amatlah besar mulai dari produk berbasis laut, perikanan, pertanian, pakaian muslim sampai sektor pariwisata," tambahnya.
Baca Juga: NPL BCA meningkat, industri baja dan bencana Palu jadi penyebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News