kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45857,59   -6,81   -0.79%
  • EMAS1.368.000 0,59%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DPK Perbankan Melesat di April, Ini Kata Ekonom Josua Pardede


Senin, 03 Juni 2024 / 11:05 WIB
DPK Perbankan Melesat di April, Ini Kata Ekonom Josua Pardede
ILUSTRASI. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede


Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatatat per April 2024, sebaran Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tercatat naik sebesar Rp 8.376,1 triliun atau tumbuh 8,1% secara YoY. Lebih rinci di periode ini giro tumbuh sebesar 11,2% YoY, tabungan tumbuh 4,8% YoY, dan simpanan berjangka atau deposito tumbuh 8,7% YoY.

Menanggapi situasi ini, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut, kenaikan DPK mengindikasikan naiknya biaya dana (cost of fund) yang harus dikeluarkan oleh bank. Dirinya melanjutkan bahwa situasi ini harus diimbangi dengan peningkatan penyaluran kredit perbankan secara prudent untuk mendukung aktifitas perekonomian di dalam negeri.

Baca Juga: Simpanan DPK Valas di Sejumlah Perbankan Meningkat

“Peningkatan pertumbuhan DPK tersebut ditopang oleh kenaikan pertumbuhan deposito Rupiah, giro valas dan Tabungan (Rupiah dan valas).” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Sabtu (1/6).

Menurutnya secara teori kenaikan DPK biasanya mengikuti perkembangan suku bunga acuan BI yang transmisinya lebih cepat dibandingkan dengan suku bunga kredit. Adapun faktor lain seperti pacuan belanja pemerintah pusat juga berkontribusi terhadap peningkatan DPK perbankan, ucapnya.

Dengan begitu di tengah transmisi penyesuaian suku bunga DPK yang lebih cepat dibandingkan suku bunga kredit, maka ia memperkirakan kondisi ini akan mempengaruhi besaran cost of fund juga Net Interest Margin (NIM) perbankan.

Sebagai informasi BI mencatat per April ini suku bunga simpanan bank memang terlihat naik dair bulan sebelumnya. Rata-rata bunga deposito yang diberikan bank untuk deposito tenor 1 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan tercatat sebesar 4,62%, 5,71%, 5,88% dam 4,05%.

Baca Juga: BI: DPK Perbankan Tumbuh 8,1% Per April 2024, Terkerek Kenaikan Suku Bunga

Untuk mengantisipasi situasi ini, Josua menekankan perlukan langkah mitigasi yang cermat yang dilakukan oleh bank untuk menjaga kondisi likuiditas yang sekarang trennya sedang mengetat juga penurunan NIM perbankan.

“Perbankan perlu prudent dalam hal penyaluran kredit sehingga tidak menambah beban opersional bank. Disatu sisi peningkatan DPK.” pungkas Josua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×