kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Duh, laba Asuransi Bintang memudar


Selasa, 28 Oktober 2014 / 15:41 WIB
Duh, laba Asuransi Bintang memudar
ILUSTRASI. Dollar AS berpotensi menguat selama masih belum ada kesepakatan terkait kenaikan plafon utang AS. REUTERS/Darren Whiteside


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Tahun kuda sepertinya tahun pasang dan surut bagi PT Asuransi Bintang Tbk. Lihat saja, setelah sempat mengantongi pertumbuhan laba (periode berjalan) sebesar 37% pada paruh pertama tahun ini, laba perseroan malah melorot 63,5% pada akhir September 2014.

Berdasarkan Keterbukaan Informasi, laba emiten dengan kode ASBI dan entitas anak tersebut hanya sebesar Rp 6,24 miliar pada kuartal ketiga tahun ini. Jauh dibawah pencapaian periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 17,11 miliar.

Pertumbuhan negatif pada laba dikarenakan aktivitas usaha asuransi kerugian yang dijalani perseroan lumayan seret. Sebagai bukti, premi brutonya turun tipis 1,3% menjadi Rp 172,5 miliar. Sementara, dari sisi premi bersih, penurunannya lebih tajam lagi mencapai 17,3% atau menjadi Rp 94,1 miliar.

Rapor merah kinerja keuangan Asuransi Bintang tidak hanya disitu. Perseroan juga mencatatkan hasil underwriting turun tipis dari Rp 59,9 miliar menjadi hanya Rp 59,3 miliar (year on year). Tidak heran, jika hasil investasinya mandek turun 26,5% menjadi Rp 6,92 miliar.

Di sisi lain, beban usaha perseroan malah naik 17,1%, yakni dari Rp 51,09 miliar pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi sebesar Rp 59,84 miliar pada periode yang sama tahun ini.

Sebelumnya, Zafar D Ilham, Direktur Utama Asuransi Bintang mengatakan, pihaknya menargetkan premi bruto sebesar Rp 300 miliar sampai akhir tahun nanti atau dipatok tumbuh 25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Lini asuransi kebakaran, aneka dan kendaraan bermotor masih akan memberikan kontribusi paling besar,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×