Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Asuransi Bintang Tbk sepertinya cukup beruntung melewati enam bulan pertama tahun ini. Pasalnya, meski pendapatan premi bersihnya menyusut 8% menjadi hanya sebesar Rp 60,8 miliar, laba perseroan (dengan entitas anak) tetap naik menjadi Rp 7 miliar atau tumbuh 66% dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu yang hanya Rp 4,2 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, perolehan laba Asuransi Bintang ditopang oleh surplus hasil underwriting sebesar Rp 41,6 miliar atau tumbuh 37%. Sementara, beban underwriting turun hingga 46% menjadi Rp 19,2 miliar. Penurunan beban underwriting ini karena beban klaimnya dan komisi semakin langsing.
Faktor lain yang menopang pertumbuhan laba adalah hasil investasi perseroan terkerek 28,5%, yakni dari Rp 3,5 miliar pada semester pertama tahun lalu menjadi sebesar Rp 4,5 miliar pada periode yang sama tahun ini.
Zafar D Ilham, Direktur Utama Asuransi Bintang mengatakan, pihaknya mematok premi bruto hingga Rp 300 miliar sampai akhir tahun nanti atau bertumbuh 25% ketimbang tahun sebelumnya. “Lini usaha asuransi kebakaran, aneka dan kendaraan bermotor masih akan memberikan kontribusi paling besar,” terang dia.
Di 2013 lalu, lini usaha asuransi kebakaran menyumbang premi sebesar 43%. Diikuti oleh asuransi aneka sebanyak 23% dan kendaraan bermotor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News