kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dukung Upaya Berkelanjutan, OCBC Telah Salurkan Kredit ESG Senilai Rp 32,3 Triliun


Senin, 18 Maret 2024 / 15:30 WIB
Dukung Upaya Berkelanjutan, OCBC Telah Salurkan Kredit ESG Senilai Rp 32,3 Triliun
ILUSTRASI. Bank OCBC NISP telah menyalurkan kredit yang berkaitan dengan ESG senilai Rp 32,3 triliun sepanjang 2023


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu upaya mendorong sektor berkelanjutan, PT Bank OCBC NISP Tbk telah menyalurkan kredit yang berkaitan dengan ESG senilai Rp 32,3 triliun sepanjang 2023. Ini berkontribusi sekitar 21% dari total kredit OCBC.

Secara rinci, kredit senilai Rp 13,1 triliun disalurkan untuk pembiayaan berwawasan lingkungan yang mendukung nol emisi karbon. Adapun, proyek yang didanai seperti energi terbarukan, transportasi hijau, hingga proyek pembangunan hijau.

Sementara itu, sebagai bagian dari pembiayaan perempuan, OCBC juga telah menyalurkan kredit senilai Rp 3,25 triliun atau naik 7% secara tahunan (yoy). Jumlah wirausaha perempuan yang dibiayai pun mencapai 1.327 pengusaha atau meningkat 6% yoy.

Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja juga mengungkapkan bahwa OCBC sudah tidak membiayai proyek-proyek yang dinilai. ta mendukung tujuan nol emisi karbon. Di antaranya, pembangkit listrik tenaga batu bara dan tambang batu bara hingga operasi penebangan komersial di hutan hujan tropis.

Baca Juga: Tok! OCBC NISP Bakal Bagikan Dividen Senilai Rp 1,65 Triliun

”Sejak Februari 2021, bank berkomitmen untuk tidak lagi menyediakan pembiayaan maupun refinancing untuk tambang batu bara termal,” ujar Parwati, Senin (18/3).

Tak hanya sekedar memberi kredit hijau, Parwati menegaskan OCBC telah menghemat emisi karbon dari aktivitas operasionalnya sebanyak 1.600 karbon. 

“Penghematan termasuk pada energi sebesar 42%, penghematan air bersih 82%, dan menggunakan 22% lebih sedikit energi yan terkandung dalam material pembangunan,” tandasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×