Reporter: Roy Franedya | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Tahun depan, persaingan bisnis electronic money (e-money) bakal meningkat. Industri perbankan mengincar bisnis ini lantaran menjanjikan dana mengambang atau float funding dalam jumlah besar dan fee based income. Float funding merupakan salah satu sumber dana murah, sehingga biaya dana bank bisa turun.
Salah satu bank yang bakal menggenjot bisnis ini adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI) lewat produk Brizzi. Bank spesialis kredit mikro ini menargetkan, tahun depan jumlah pemegang Brizzi menjadi 1 juta kartu, meningkat empat kali lipat dari jumlah saat ini.
BRI membidik kerjasama dengan perusahaan yang memberikan layanan publik. Yang terbaru, menggandeng Angkasa Pura II dengan e-airport untuk airport tax. Lewat kerjasama ini, pemilik kartu bebas antre membayar pajak.
Direktur Konsumer BRI, A. Toni Soetirto mengatakan, kerjasama ini bernilai strategis, karena pengguna pesawat terus meningkat. Hingga Desember, penumpang yang melalui bandara internasional itu sudah 45 juta orang, jauh di atas kapasitas bandara sebanyak 22 juta orang.
Dari 100.000 kartu Brizzi, BRI mendapatkan float funding sebanyak Rp 500 juta. Jadi, bila jumlah kartu meningkat menjadi 1 juta, dana mengambang bisa menembus Rp 5 miliar. "Kami juga mendapat fee based income dari setiap transaksi," tambahnya.
Bank DKI juga berencana memperbesar produk e-money dengan merek JakCard. Saat ini, manajemen sedang mencari investor yang akan mengembangkan teknologi dan pemasangan tiket. Maklum, nilai investasinya puluhan miliar.
Proses beauty contest pemilihan investor tengah berlangsung. "Kalau dari kantong sendiri, membebani biaya operasional," kata Amin Hidayat, Group Head Bank DKI.
Hingga saat ini, Bank DKI telah menerbitkan 200.000 kartu JakCard dengan nilai transaksi Rp 2,1 juta per hari. "Tahun depan kami menargetkan 80% penumpang Trans Jakarta menggunakan JakCard. Kami akan mengutip komisi sekitar 3%-5% dari nilai pengisian ulang," tambahnya.
VP Electronic Banking Bank Mandiri, Rahmat T Triaji mengatakan, tahun depan pihaknya menargetkan pertumbuhan kartu dan transaksi e-money di atas 50%. Saat ini beredar 500.000 kartu E-toll Card dan 3 juta transaksi per bulan. "Inovasi yang sudah kami hadirkan adalah on board unit (OBU), jadi pengguna tidak perlu berhenti di pintu tol," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News