Sumber: KONTAN |
JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menarik banyak investor. Glen Glenardi, Direktur Umum Bukopin, menyatakan, hingga saat ini sedikitnya ada empat investor asing yang sedang melakukan penjajakan untuk membeli saham bank tersebut.
Keempat investor asing tersebut berasal dari Cina, Jepang, Korea, dan Timur Tengah. "Ada yang fund manager, bank, dan lembaga keuangan," kata Glen, dalam acara paparan publik dan temu analis Bank Bukopin, Kamis (5/11). Namun Glen enggan menyebut nama-nama calon investor tersebut. "Aturannya tidak boleh," ujar dia.
Glen hanya bilang, dalam konteks pemilihan investor, pertimbangannya bukan semata-mata ukuran bank. Banyak sekali kriteria yang akan diterapkan Bukopin dalam memilih calon pembeli saham. "Yang paling utama, kami akan memilih investor yang memberi manfaat bagi Bank Bukopin itu sendiri. Paling tidak ada sebuah program yang bisa saling memperkuat satu sama lain," ujarnya.
Bukopin akan menjaring investor melalui penerbitan saham baru atau rights issue yang akan digelar pada tahun 2010 mendatang. Berapa target perolehan dana atau besar saham yang akan dilepas, Glen masih enggan bicara. "Ini bagian dari rencana memperkuat bisnis dan permodalan kami," katanya.
Glen menambahkan, rights issue baru bisa dilaksanakan pada 2010 karena tahun ini Bukopin sudah menggelar hajatan serupa. "Para calon investor memahami apa yang kami lakukan sampai tahun 2009 ini. Mereka tetap menunggu peluang di tahun 2010," ujarnya.
Sekadar catatan, akhir Oktober lalu, Bukopin telah mengadakan penawaran umum terbatas (PUT) kepada para pemegang saham sebanyak 286 juta saham. Bukopin menetapkan harga Rp 415 per saham.
Dana yang akan diraup dari penawaran tersebut sebesar Rp 118,7 miliar. Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) dan Yayasan Bina Sejahtera warga Bulog (Yabinstra) bertindak sebagai pembeli siaga. Rencananya, sekitar 30% dari dana hasil PUT akan digunakan Bukopin untuk kegiatan pengembangan dan peningkatan teknologi informasi. Sedangkan sebanyak 70% dana yang mereka peroleh ditujukan untuk perluasan, perbaikan, dan relokasi jaringan kantor Bukopin.
Rencana BRI
Direktur Umum PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sofyan Basir belum memastikan apakah bank BUMN itu akan ikut serta dalam rights issue Bukopin tahun depan. Sebelumnya, Sofyan sempat membenarkan rencana BRI membeli saham Bank Bukopin.
Sofyan menyebutkan, ada tiga bank yang menjadi target akuisisi BRI. "Yang jelas bank dengan nilai aset berskala kecil hingga menengah," kilah Sofyan, ketika ditanya nama-nama bank yang masuk dalam daftar belanja BRI.
Saat ini, lanjut Sofyan, BRI masih melakukan pengkajian sehingga belum bisa menyebut calon bank yang akan diakuisisi. "Kami juga masih harus menunggu persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham," ujar dia.
Sofyan juga belum mau mengatakan jumlah dana yang akan disiapkan BRI untuk modal akuisisi di tahun 2010 nanti. Ia hanya bilang, dalam waktu dekat BRI akan menerbitkan obligasi subordinasi senilai Rp 3 triliun. "Dana tersebut akan digunakan untuk apa saja, kami belum bisa memastikan" tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News